Umumnya orang tua pasti menginginkan nama yang terbaik buat anaknya. begitu juga Ayah dan Bunda. sejak hasil USG yang mengindikasikan jenis kelamin kamu laki-laki, ayah langsung tancap gas untuk berburu nama. mulai dari tanya-tanya kesana-kemari, baca buku, googling serta mix and match nama-nama yang sudah di inventarisir pastinya. ternyata kegiatan mencari nama itu sungguh menyenangkan. karena dari pencarian itu Ayah jadi dapat banyak pengetahuan tentang makna yang terkandung dalam sebuah nama. dari cari-cari nama itu pula Ayah mendapatkan banyak usul, masukan dan nasehat dalam memberikan nama yang baik kepada anak.
Nama yang baik akan selalu melekat pada empunya sepanjang hayatnya. memang, tidak ada jaminan bahwa nama yang baik semerta-merta (otomatis) akan menjadikan empunya baik pula. setidaknya, tidak secara langsung (ada proses lain yang mendukungnya). tapi nama yang baik adalah bentuk harapan dan doa luhur orang tua terhadap anaknya. Imam Ibnu Qoyim mengatakan, “Jarang kau dapati nama yang buruk kecuali melekat pada orang yang buruk pula. Dan Allah dengan hikmah yang terkandung dalam qadha dan qadarnya memberikan ilham kepada jiwa untuk menetapkan nama sesuai dengan yang punya”. dalam konteks ini sebuah nama bukan sekedar identitas seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Rasulullah saw : "ya rasulullah, apakah hak anakku terhadapku? Rasulullah menjawab, engkau berikan nama dan pendidikan yang baik, lalu engkau tempatkan ia di tempat yang baik pula" (HR. Abu dawud dan Ibnu Hibban)
Oke, sekarang tentang nama kamu. ternyata mencari nama itu gampang-gampang susah. kelihatannya memang gampang, tapi ketika dijalani ada susahnya juga. bukan susah karena tidak ada nama yang bagus, sebaliknya justru susah karena terlalu banyak pilihan nama yang bagus. cukup lama Ayah memilah-milah beberapa nama yang Ayah anggap bagus, tapi kemudian setelah dipikir-pikir ulang akhirnya ngga' jadi juga. bahkan nama kamu itu baru ayah putuskan dengan dengan mantab last minute beberapa saat sebelum kelahiran kamu.
Ide awal pencarian nama kamu itu dimulai dengan clue mencari nama yang baik (sesuai dengan ajaran Rasulullah dalam hadits diatas). Lalu Ayah mulai mencari di situs-situs yang menyediakan nama-nama yang baik dari berbagai bahasa, ada Arab, Inggris, Jawa, Yunani, Sansakerta dan lain-lain. awalnya nama yang menarik hati Ayah itu berasal dari bahasa rusia, seperti Sashenka (Pembela dan Penolong orang banyak), Pavel (mungil) dll. tapi setelah dipikir-pikir rasanya terlalu unik -atau aneh- menggunakan nama-nama seperti itu disini. lalu sempat terfikir juga untuk memberimu nama Rukhshan. Rukhshan itu berasal dari bahasa persia, artinya bisa terang, cemerlang atau bintang dan fajar. tadinya bahkan nama ini sudah ayah rangkai dengan kata lain, yaitu Rukhshan Atillah Murthadha. nama ini jadi calon nama paling lama Ayah pertahankan dan paling berat untuk tidak jadi digunakan. tapi pencarian terus berlangsung, masih banyak pilihan, dan masih banyak waktu untuk mencari yang terbaik dari nama-nama yang baik itu.
Di saat-saat pencarian nama ini, sesekali ada saja ide-ide iseng yang muncul dari orang-orang disekitar Ayah maupun dari Ayah sendiri. contohnya teman-teman kantor, sambil bercanda pada mengusulkan nama kamu sesuai dengan kata-kata yang akrab dalam pekerjaan sehari-hari, contohnya nama-nama perangkat jaringan telekomunikasi. ada yang usul namanya Alcatel-Lucent, Tellabs, Maipu, atau yang sudah dirangkai seperti Indra Cisco Putra, Omni Katalisman, bahkan BerTest, jarlok, transmisi juga diusulkan. dasar aneh!
. sempat juga ide usil Ayah untuk memberikan nama ningrat dalam nama kamu. ningrat dalam pemahaman umumnya orang Indonesia adalah orang yang memiliki pertalian darah dengan raja-raja, orang terhormat dan memiliki kasta tertinggi dalam struktur masyarakat sosial. jujur saja setau Ayah sih kamu ngga ada keturunan raja, tapi namanya juga ide usil, ya dibuat-buat saja seolah darah yang mengalir dalam tubuhmu itu adalah "darah biru". tidak tanggung-tanggung, sekalian ayah kumpulkan seluruh gelar ningrat se-nusantara, nama yang berhasil ayah rangkai itu jadinya "Raden Mas Tengku Tubagus Andi Sutan Hadiningrat", Raden itu diambil dari nama ningrat kerajaan Jawa, Tengku dari ningrat Aceh, Tubagus itu berasal dari kerajaan Banten, Andi dari ningrat Bugis Makassar, Sutan dari Minangkabau dan Hadiningrat dari Jawa juga. nah lho!, Rasa-rasanya ngga bakalan ada orang yang sanggup memikul beban ningrat seberat nama itu. hehe..
Lalu dari mana Ayah mendapatkan nama Atilla Dhiyael Fajri?. ceritanya suatu hari ayah pernah ditemani bunda mencari nama dari kitab Fathurrahman. Fathurrahman itu semacam indeks kata-kata yang terdapat di dalam Al-Quran. Isinya seperti kamus, kata-katanya disusun berurutan sesuai dengan urutan hufuf Arab/hijaiyah (alif s/d ya). waktu itu baru saja buka indeks kata-kata berawalan alif, ketika sampai di kata "أت (Ati)" yang artinya memberi / datang / sampai. bunda tiba-tiba nyeletuk tertarik dengan nama Atillah (أت الله ). ayah pikir nama itu bagus juga, tapi harus ayah cari dulu maknanya yang tepat, susunan dan padanan kata lainnya yang pas dan kesesuaiannya dengan harapan Ayah dan Bunda.
Setelah dicari-cari, ternyata tidak ada kata spesifik
أت الله di dalam Al-Quran. akan tetapi setidaknya ada dua kalimat di dalam Al-Quran yang menggunakan kata Ati. yang pertama "آتِ ذَا الْقُرْبَى" (QS. Al-Isra: 26 dan Ar-Rum: 38), artinya "berikanlah para kerabat". yang kedua, "آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا" (QS. Maryam:93), artinya "akan datang kepada Tuhan yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba". format kata dalam ayat yang kedua itu menarik buat Ayah. kata الرَّحْمَنِ itu merupakan sifat dariالله . jadi jika di sejajarkan bersama 2 kata tersebut, persis seperti Basmalah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ coba perhatikan 2 kata tersebut, dalam gramatikal bahasa arab (ilmu nahwu) itu disebut sifat-mausuf, artinya sebuah lafadz yang menunjuk pada kata sebelumnya untuk menunjukkan keadaannya / sifatnya. jadi kata Atillah (yang akan datang kepada Allah) itu sepadan dengan kata Atirrahman dalam surah Maryam ayat 93 diatas.
lho itu kan Atillah? lalu kenapa menjadi Atilla (tanpa "h" / Atillah)? sejujurnya tidak ada alasan yang jelas yang ayah siapkan untuk menjawab pertanyaan itu. anggap saja itu sebagai finishing. memudahkan dan membuat nama itu menjadi lebih catching. Umumnya orang-orang kita (indonesia) susah / malas melafalkan "h" di akhir kata. sebagai contoh, nama adik Ayah (Makyu & Makning) yaitu Fadhilah dan Istiqamah, tapi dipanggil dengan Padila dan istikoma. ya, itu saja alasannya.
Soal gramatikalnya sudah, sekarang soal makna. apa makna yang tersirat dari kata Atilla. sejak memantapkan Atilla sebagai nama kamu, terus terang orientasi ayah terhadap kamu sudah bergeser. jika sebelumnya, Ayah ingin kamu menjadi anak yang soleh, pinter, rajin, berbakti, sukses dll. sekarang lebih simpel, dan minus pengharapan duniawi yang macem-macem. Ayah cuma ingin kamu menjadi anak yang baik di hadapan Allah swt, karena Allah telah menitipkan kamu kepada kami dengan cara yang baik. agar pada saatnya nanti kamu akan kembali kepada Allah dengan kondisi yang baik dan mendapatkan tempat yang baik pula disisiNya. ini adalah harapan dan do'a yang tulus, yang Ayah sandarkan pada namamu. agar kelak kamu tidak terbebani dengan keharusan-keharusan yang lain; harus menjadi anak yang pintar, harus jadi anak yang sukses, harus turut perintah orang tua, dan keharusan-keharusan lainnya.
Lalu kemudian Ayah rangkai kata Atilla dengan kata Dhiyael Fajri (
ضياء الفجر). seharusnya dua kata ini ditulis dengan "Dhiya el-Fajri", tapi ayah pikir kata Dhiya (berdiri tunggal) agak terkesan feminim (perempuan / Diah dll), jadi el (dalam tulisan arabnya alif-lam / ال ) ayah tarik ke kata Dhiya menjadi Dhiyael. Dhiya itu artinya cahaya atau sinar yang terang. jadi Dhiyael Fajri itu artinya cahaya diwaktu fajar (sebelum/ menjelang terbit mentari pagi). kenapa fajar? bukankah waktu lahir kamu jam 08.00 alias sudah lewat dari waktu fajar? memang banyak orang yang menggunakan kata Fajri untuk menunjukkan waktu lahirnya, contohnya saja Ayah yang diberikan nama fajri karena memang lahir di waktu fajar. tapi untuk nama kamu ini, tidak ada hubungannya dengan waktu kelahiran. ini murni tentang makna, bukan tentang waktu. fajar itu memberi banyak makna dalam Islam, contohnya dalam menentukan batas waktu sahur (puasa) dan sholat subuh.
Maka jadilah Atilla Dhiyael Fajri
( أت الله ضياء الفجر )sebuah nama yang indah dengan arti "yang akan datang kepada Allah seperti cahaya sebelum mentari (fajar)".
Di dalam Al-Quran surah Al-baqarah ayat 187 Allah berfirman menggambarkan tentang fajar "dan makan-minumlah (sahur) hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar
". fajar dalam ayat ini dianalogikan seperti benang putih. putih adalah pengumpamaan cahaya fajar yang muncul membelah kegelapan (malam). warna putih juga memiliki konotasi yang baik, bersih, rapih dan murni. Ayah betul-betul sadar bahwa kamu hanyalah titipanNya dan suatu saat akan dikembalikan kepadaNya. entah siapa diantara kita yang akan duluan menghadapNya, yang jelas itu adalah sebuah kepastian. do'a yang senantiasa Ayah titipkan dengan nama ini, semoga kelak kamu akan datang kepadaNya seperti orang-orang yang digambarkan dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat 107 : "dan adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka meraka berada di dalam rahmat Allah, mereka kekal abadi di dalamnya". amin.

Rezeki itu datangnya tak terduga. tadinya sempat terpikir untuk menunda dulu pelaksanaan akikah kamu dikarenakan faktor finansial (fulus :p) yang sudah kritis dikeluarkan habis-habisan ketika persalinan kemaren. tapi Allah yang Maha Pemuran telah memudahkan segalanya. tak di sangka tak di duga ternyata ada saja jalannya agar Ayah segera menunaikan akikah buat kamu ini. semuanya serba dadakan. karena sebelumnya tidak punya rencana, jadi ketika ada kesempatan (waktu) dan biaya mencukupi, langsung deh. kesempatan yang ayah maksudkan itu adalah waktu yang sama dimana Mama Rena dan Papa Iyo juga berencana melaksanakan akikah untuk Raisha. jadi daripada keluarga ini repot buat acara berkali-kali, mendingan disatuin aja. jadilah hari itu akikah kamu berbarengan dengan akikahnya mba chacha.
13 Mei 2010 akhirnya terlaksana juga Akikahnya. ngga' pake acara besar-besaran sih, cuma mengundang keluarga detak aja; dari keluarga Darmasuita dan keluarga Rikin, tetangga terdekat serta beberapa teman-teman Bunda. acaranya juga biasa biasa saja, ada baca Qur'an, sambutan, do'a dan ramah tamah serta potong rambut tentunya. karena acaranya kecil-kecilan aja, jadi yang ngisi acaranya juga ya cuma Ayah aja. yang baca Al-Quran Ayah, yang sambutan Ayah, yang baca do'a juga Ayah. untung saja yang di cukur bukan rambutnya Ayah.
Akikah itu prinsipnya adalah ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur kepada Allah swt atas karuniaNya berupa kehadiran seorang bayi yang selama ini kami (Ayah dan Bunda) idam-idamkan. rasa syukur tersebut diwujudkan dalam simbol penyembelihan kambing dan berbagi dengan orang yang membutuhkan. seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, akikah bagi anak laki-laki itu berupa 2 ekor kambing. untungnya Odung punya langganan penjual kambing akikah, namanya H. Ridwan. jadi ayah nitip sama Odung untuk pesan kambing disana, langsung disembelih, dan dimasak menjadi masakan kari dan sate.
Berhubung Ayah pernah berhutang nazar waktu kelahiran kamu, sekalian saja Ayah minta tolong sama Ati untuk membuat 100 box makanan yang akan diberikan ke yayasan yatim-piatu terdekat. hari itu pagi-pagi banget, Ati dibantu sama Tante Pundy dan Mamamnya, dan keluarganya Mama rena pada sibuk ngebungkusin nasi beserta lauk-pauknya. setelah lengkap berjumlah 100, lalu Ayah antarkan makanan tersebut ke 2 tempat. yang pertama yayasan yatim piatu Maulida Fitria, yang kedua yayasan ratna jaya. lega banget rasanya setelah menunaikan nazar ini.
Menjelang siang, satu persatu tamu-tamu datang mengucapkan selamat dan doa atas kelahiran kamu. sebagian juga memberikan hadiah / kado. bicara soal kado, seolah-olah mengingatkan kita semua untuk perlu banyak-banyak bersyukur kepada Allah swt. pasalnya hadiah / kado yang diberikan oleh keluarga, teman-teman, tetangga dan orang yang ikut berbahagia atas kelahiran kamu itu sudah menumpuk di lemari. banyak sekali. hampir-hampir saja lemari itu tidak punya ruang lagi. subhanallah.... selalu Ayah ingatkan Bunda untuk bersyukur karena berlimpahnya rezeki ini. semoga nanti ketika kamu sudah bisa membaca, tulisan ini dapat mengingatkanmmu betapa Maha Pemurahnya Dia kepadamu. berusahalah untuk selalu bersyukur dengan terus meningkatkan kualitas penghambaan dirimu kepadaNya.
Kembali ke cerita tentang akikah. siang menjelang sore, mendadak turun hujan cukup lebat. untung saja hujannya turun ketika tamu-tamu sudah pada makan siang. setelah seluruh seremonial akikah selesai, dilanjutkan dengan acara arisan keluarga Rikin. eh ternyata yang dapat arisan adalah Bunda. hip hip horee...!! setelah arisan keluarga Rikin selesai, dilanjutkan dengan arisan keluarga Darmasuita. sayangnya kali ini kita ngga' dapet. coba dapet, kan lumayan tajir.. hehe... tamu terakhir yang datang hari itu tidak disangka-sangka. keluarga Nyai At dari jambi, datang berkunjung untuk menjenguk kamu. senangnya punya banyak keluarga...
Senin pagi tanggal 03 Mei 2010 pukul 08.21. ketika mentari baru saja meninggi dan rutinitas manusia baru saja dimulai, di sudut kamar observasi Rumah Sakit Anna telah lahir sosok mungil bayi laki-laki dengan berat 3kg dan panjang 50cm. tangisnya yang nyaring langsung memecah suasana tegang pada saat proses persalinannya. tangis itu pula yang langsung memancarkan kebahagiaan tak terkira bagi Bunda yang telah melahirkannya, Ayah yang menantikannya dan keluarga besar kedua orang tuanya.
أت الله ضياء الفجر (Atilla Dhiyael Fajri). inilah nama yang kami berikan kepadamu. sebagai sebuah doa yang indah serta harapan yang luhur. semoga kelak engkau menjadi anak yang sholeh, patuh pada ajaran agama, berbakti kepada orang tua dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.
Entah apak kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan kami atas kehadiranmu nak. sungguh, kehadiranmu membawa berjuta suka cita dan kegembiraan yang luar biasa. Bunda yang sudah dua malam tidak tidur menahan kontraksi seketika mendadak fresh setelah mendengar tangisan pertamamu. seolah hilang semua rasa sakit yang ia rasakan sewaktu persalinan. ada kekuatan yang sanggup menggantikan penat, lelah dan sakitnya menjadi senyuman dan tawa. kamu lah kekuatan itu. kehadiranmu telah melengkapi keluarga ini. membawa keriangan serta harapan akan indahnya rumah tangga yang penuh berkah, saling menyayangi, mengasihi, dan bersama-sama menggapai cinta dan keridhaan-Nya.
Kamu pasti penasaran bagaimana cerita tentang kelahiranmu kan? Inilah kilas balik detik-detik menjelang kelahiranmu.
Kamis malam, 29 April 2010 Bunda sudah mulai mules dan ada sedikit flek darah, walaupun intensitasnya belum terlalu sering. tapi karena menurut prediksi dokter hari kelahiran kamu diperkirakan tanggal 30 April 2010, Ayah lalu membawa bunda ke rumah sakit pada hari tersebut ditemani oleh Ati (Nenek -Mamanya Bunda-), Mba Fal dan Mba Kal. pukul 10 pagi bunda diperiksa oleh Dr. Murni dan beberapa suster RS tersebut. sekitar 30-40 menit diperiksa di ruangan tertutup, Dr Murni lalu keluar dan mengabarkan kalo Bunda belum ada pembukaan. Dokter menyarankan supaya Bunda dalam beberapa hari kedepan untuk memperbanyak jalan kaki. Pulang dari RS sekitar jam 11, Bunda langsung Ayah drop ke Mall Metropolitan Bekasi untuk jalan keliling-keliling sementara Ayah sholat jum'at di Masjid Al-Azhar Jaka Permai. setelah sholat jum'at ayah kembali ke Mall. kita sempat makan siang dulu, dan baru pulang sekitar jam setengah tiga. lumayan, berarti tadi Bunda sudah jalan kaki sekitar 3 jam lebih.
Esoknya, Sabtu 01 Mei 2010 Bunda kamu bener-bener "ngamuk" buat jalan. saat matahari belum terbit, setelah sholat subuh Bunda langsung jalan pagi ditemani sama Ati, karena Ayah masih di Masjid. Bunda keliling komplek galaksi trus belanja di pasar galaxi. ada cerita lucu sekaligus menegangkan. waktu jalan pagi itu, ternyata Bunda berpapasan dengan orang kurang waras (gila). entah kenapa tiba-tiba orang itu mengikuti Bunda dan Ati yang lagi jalan. Bunda sampai ketakutan banget karena diikuti orang itu, ditambah suasana pagi itu masih sepi. Bunda jalannya jadi cepat-cepat, sampai lupa kalau perutnya sedang ndut karena saking takutnya. untunglan di salah satu belokan / pertigaan jalan, Bunda ketemu beberapa tukang ojek. dan akhirnya orang itu tidak mengikuti Bunda lagi. ahh.. lega rasanya :)
Sore harinya sekitar jam 15.30 kita janji ketemuan dengan Mama Rena dan Keluarganya di Senayan City. ternyata Mama rena punya voucher Chiwey Junior (semacam donut gitu). jadi kita nongkrong dulu di food court buat makan baru deh jalan-jalan setelah itu. lumayan lama buanget kita berada di senayan city. kira-kira jam 8 malam baru kita pulang. huff.. rasa-rasanya Bunda sangat puas jalan kaki hari ini. bener aja, pas tengah malam, cerita detik-detik menegangkan dimulai!
Malam itu bunda tidak bisa tidur. perutnya sudah sering mules-mules banget. sekitar jam 1 malem (sudah masuk hari Minggu, tgl 2 Mei 2010) bunda turun ke kamar ati buat tanya dan meminta pendapat Ati sebaiknya bagaimana. apakah ke rumah sakit atau nanti dulu. ternyata Ati menyarankan dibawa saja ke Rumah Sakit saja. Ayah yang waktu itu sudah di alam mimpi tiba-tiba dibangunkan oleh Odung (kakek -Papanya Bunda) untuk ke rumah sakit. mungkin karena bangun tidur mendadak, terus terang Ayah panik banget jadinya, Ayah pikir Bunda sudah akan lahiran saat itu juga. tapi ditengah kepanikan Ayah itu, terselip cerita lucu juga. jadi waktu kita keluar dari pintu rumah -masih di teras depan-, suasana di depan rumah itu agak remang-remang. tiba-tiba Odung menangkap sesuatu yang berwarna hitam, bergerak-gerak, dan lincah di lantai teras depan rumah. Ayah pikir itu adalah tikus, jadi secara spontan Ayah teriak dan meloncat ketakutan, lupa bahwa dibelakang Ayah ada Bunda yang sedang menahan sakit perutnya. ternyata eh ternyata,
mahluk berwarna hitam, bergerak-gerak, dan lincah di lantai teras depan rumah itu hanya seekor ikan sapu-sapu yang meloncat keluar dari kolam. huh nyebelin!!
Sampai di rumah sakit sekitar jam 2 pagi, Bunda ternyata sudah pembukaan 1. karena Bunda sudah sering banget mulesnya, Suster di RS itu menyarankan Bunda untuk langsung dirawat saja di ruang observasi pra persalinan. jadilah malam itu malam pertama Bunda menginap di rumah sakit ditemani sama Ayah dan Ati. malam pertama ini, menjelang pembukaan 2, walaupun mules Bunda masih ada jeda waktu makan-minum, ngobrol dan telpon-telponan. ternyata proses pembukaan 1 ke 2 ini memakan waktu yang cukup lama. sampai kira-kira jam 10 pagi bunda baru pembukaan 2.
Sampai sore hari itu, bunda baru pembukaan 3. menurut Dokter, katanya dinding rahim Bunda agak tebal jadi Dokter memberi obat yang disuntikkan lewat infus untuk melunakkan dinding rahim tersebut. malam harinya sekitar jam 10an Bunda sudah pembukaan 6. pada tahap ini bunda sudah tidak bisa diajak ngobrol lagi. mulesnya menurut Bunda sudah sangat luar biasa. jangankan untuk ngobrol, untuk senyum pun Bunda sudah tidak bisa. ternyata poses di pembukaan 6 ini berlangsung cukup lama. semalaman bunda mengerang kesakitan, menahan mules yang dirasakannya. bolak-balik malam itu suster memeriksa pembukaan yang ternyata belum meningkat.
Ayah baru kali ini melihat rasa sakit yang teramat sangat dirasakan seseorang. Bunda benar-benar tidak bisa lagi tersenyum. keringat dingin bercucuran. matanya sayu merintih, badannya bergetar oleh mules yang dirasakannya. bagaimana tidak, disaat rasa mules itu datang begitu kuat, dia juga dipaksa agar bisa menahan untuk tidak ngeden. tangannya menggenggam kencang pada tangan Ayah, sesekali terlihat air mata menetes dari pelupuk matanya; menandakan betapa berat sakit yang dirasakannya. tidak ada yang bisa Ayah lakukan untuk meringankan rasa sakitnya selain berdoa dan selalu mengingatkan Bunda untuk memohon dan berpasrah diri kepada Allah swt. cuma itu yang bisa dilakukan.
Sekitar jam 3 pagi (Senin 03 Mei 2010), Bunda kira ia ngompol, ternyata air ketubannya sudah rembes. bunda sempat panik, apalagi saat itu pembukaannya masih berhenti di 6. Ayah juga sangat khawatir, tapi Ayah mengerti dalam kondisi seperti ini harus ada yang bersikap tenang. untunglah ada Ati yang sangat tabah menyemangati anaknya untuk bersabar dan bertawakkal. entah seperti apa sakitnya bunda waktu itu. sampai berkali-kali dia bilang sama Ayah dan Ati kalo dia sudah tidak sanggup, tidak kuat menahan rasa sakitnya. walau tidak sempat terucap, Ayah yakin Bunda pasti terfikir untuk melakukan operasi cesar saja agar sakit yang dia rasakan segera berakhir.
Ketika pagi mulai menjelang. cuma satu pertanyaan yang berkali-kali bunda ulangi. "dokter Murni sadah datang belum?". entah berapa kali pertanyaan itu ia lontarkan di sela-sela rintihan dan erangan kesakitannya, dan ayah cuma bisa menjawab "sebentar lagi, sabar ya..". Ayah kemudian bernazar, jika bunda disegerakan dan dimudahkan persalinannya, Ayah akan memberi makan 100 orang fakir miskin / yatim piatu. alhamdulillah tidak berselang beberapa lama dari nazar itu, suster mengatakan bahwa bunda sudah pembukaan 8 menjelang 9. wah senangnya, berita ini seperti memberi harapan baru bagi Bunda untuk tetap bertahan dalam kesakitannya. menjelang jam 8 dokter Murni datang dan mengatakan bahwa pembukaannya sudah lengkap, dan siap untuk melahirkan. lalu ayah dipanggil untuk menemani bunda melewati tahap akhir persalinannya.
Tibalah saatnya. dengan instruksi singkat dari dokter agar bunda menarik nafas panjang dan ngeden semampunya akhirnya detik-detik kelahiranmu pun tiba. pada ngeden pertama, sudah terlihat kepala kamu. tapi dokter bilang jika ngedennya Bunda kudang kencang. akhirnya Dokter meminta suster untuk bantu mendorong kamu dari atas perut bunda. ngeden kedua, kepala kamu sudah mulai sedikit terlihat. tapi nafas bunda
sudah keburu habis. lalu dokter menyarankan Bunda segera menarik nafas kembali dan segera ngeden sambil dibantu oleh suster yang mendorong dari atas. ngeden ketiga, kepala kamu akhirnya keluar. dengan sigap Dokter langsung menarik kepala kamu keluar. dan.... Allahu Akbar! sosok mungil yang selama ini hanya bisa Ayah lihat dan rasakan dari luar perut bunda sekarang telah terlihat wujudnya. lega rasanya melihat kamu sudah lahir normal, sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. puji dan syukur hanya padaMu ya Allah.
Setelah dibersihkan oleh suster, Ayah segera mengumandangkan adzan di telinga kamu. Ayah ingat persis kamu terdiam ketika ayah mengumandangkan adzan. seolah kamu mendengar seruan suci yang terdapat dalam kalimat adzan tersebut. itulah pesan pertama Ayah padamu. pesan untuk berpegang pada persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, dengan mengikuti segala konsekuensinya. setelah diadzankan, kamu lalu di tahniq; yaitu memasukkan kurma yang lembut (sari kurma) kedalam mulut kamu. subhanallah lucu sekali melihat bibir mungil itu mengecap-ngecap rasa manis di mulutnya. tidak bosan-bosan rasanya memandangi wajahmu yang bersih itu.


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا