Bulan Juli 2011 hadir dengan kebahagiaan tersendiri buat Atilla, begitu juga Ayah. kebahagiaan ini dikarenakan mulai bulan ini Bunda sudah tidak lagi menjadi wanita karir (bekerja), setidaknya untuk sementara waktu. Bunda ingin fokus menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. istilahnya bunda, FTM (Full Time Mother). pasti Atilla luar biasa senangnya ditemani terus oleh Bunda. bisa bermain sepanjang hari, belajar banyak hal, bersenang-senang dan melakukan banyak kegiatan lainnya bersama Bunda. semoga hari-hari kedepan semuanya berjalan lebih baik. Atilla tumbuh dalam nilai-nilai yang baik, menjadi anak yang baik, dan Bunda juga mendapatkan kebaikan dari pilihannya ini.
Memilih reisgn dari pekerjaan yang sudah ditekuni pastilah bukan sebuah keputusan yang mudah. perlu banyak pertimbangan yang matang, istikharah
kejernihan pikiran dan kemantapan hati tentunya. dan lebih hebat lagi, semua ini Bunda lakukan dengan kesadaran sendiri, bukan karena paksaan dari Ayah. beneran lho, Ayah tidak pernah memaksa bunda untuk berhenti dari pekerjaannya. ayah cuma memberikan saran, pertimbangan dan sedikit provokasi (ngomporin) bunda untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya. jadi bukan karena terpaksa bunda berhenti bekerja, tapi sedikit banyaknya pasti terpengaruh juga oleh provokasi ayah. tapi itu cuma provokasi, bukan paksaan koq :P. insya Allah keputusan bunda ini adalah keputusan yang tepat, diridhoi Allah dan memberikan dampak yang baik buat keluarga kita. Menjadi ibu rumah tangga itu (dalam perspektif ayah rumah tangga) bukan tanggung jawab yang ringan. apalagi di zaman sekarang, menjadi seorang ibu benar-benar penuh tantangan dan ujian. tanggung jawab untuk selalu mengarahkan anak kepada nilai-nilai luhur dan kebaikan berbenturan dengan kondisi dan situasi umumnya zaman ini yang selalu ingin mengajak anak kita menjadi pribadi yang tidak sholeh. tapi inilah medan jihad-nya Bunda. membimbing Atiilla yang sehari-hari selalu bersama agar tumbuh berkembang dalam nilai-nilai yang baik, dibawah petunjuk Al-Qur'an, menanamkan cara berfikir positif disamping juga menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga yang tidak boleh terabaikan. sekali lagi, menurut pendapat Ayah, ini sungguh pekerjaan yang berat!.
Semoga bunda melihat ini semua dari sisi positifnya. karena kalau di pikir-pikir yang tidak enaknya, menjadi ibu itu memang melelahkan, menguras pikiran, menguji kesabaran, penuh dengan beban dan sebagainya. tapi Bunda tidak sendiri, di dunia ini ada juataan ibu rumah tangga mengalami hal yang sama. mungkin yang membedakannya hanya dari cara menyikapinya. ada yang melihat ini semua dari sisi positifnya begitu juga sebaliknya. percayalah, besarnya pengorbanan Bunda pasti akan diganjar dengan pahala yang besar pula. kesabaran bunda akan dibalas dengan kebahagiaan dan keikhlasan bunda akan mendatangkan kepuasan batin. "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah:6).
Sejujurnya Ayah memang sangat berterima kasih dan senang Bunda memilih untuk berhenti berkarir dan menjadi ibu rumah tangga. ini pasti akan sangat membantu dalam membimbing Atilla. tapi pilihan apa-pun yang Bunda tetapkan, Ayah-pun akan senang-senang saja selama pilihan itu adalah pilihan yang bertanggung jawab dan konsekuen. jadi please bunda, jangan terlalu memporsir diri dengan pilihan bunda menjadi ibu rumah tangga. jaga kesehatan Bunda, jalani hari-hari dengan santai saja, yang penting menikmati kebersamaan Bunda bersama Atilla. dan suatu saat jika Bunda ingin bekerja kembali, itu pun bukan masalah buat Ayah, selama itu merupakan keputusan yang dilandasi pertimbangan yang matang, tangung jawab dan konsekuen.
Sejak bunda selalu ada dirumah, sepertinya ada dua perubahan yang sangat menonjol terlihat dari Atilla. yang pertama tentu saja Atilla terlihat lebih bahagia, senang dan ceria. setiap ayah pulang kerja, ayah selalu menemukan raut wajah Atilla yang nampak sangat puas bermain dan bersenang-senang seharian bersama bunda. apalagi ketika tidur, wajah itu lagi-lagi memperlihatkan raut kelelahan dan pulas dibekap oleh mimpi-mimpi indahnya. kalau sudah begini, Ayah pun ikut menjadi lega dan puas juga rasanya. lalu perubahan yang kedua, Atilla terlihat menjadi lebih manja. well, untuk yang kedua ini tidak perlu dibahas. anggap saja kolokannya masih sebatas wajar, namanya juga anak-anak. tapi nanti jika sudah lewat dua tahun, Atilla sudah harus disapaih dari Bunda, mulai berlatih mendiri untuk tidak selalu ketergantungan kepada Bunda, dan yang paling penting, tidak nenen lagi.
hmmm... jadi penasaran. nanti ketika berusia dua tahun, mampukah Atilla tidak tidak gelendotan terus sama bunda, tidak merengek-rengek minta nenen dan tidak menangis jika keinginannya tidak dikabulkan. eh btw kalo nangis sih boleh-boleh saja, yang penting jangan cengeng. kamu pasti bisa!