Sekarang Atilla sudah imunisasi yang ke berapa ya? ayah lupa!, yg jelas terakhir kemaren alhamdulillah Atilla sudah melewati imunisasi yang ke-sekian kalinya. berat kamu terakhir 7.1 Kg. kata dokter, berat badan kamu pas-pasan banget. duh, gimana caranya ya biar berat badan kamu naik. kamu emang terlihat kecil sih kalau dibandingkan dengan anak-anak se-usia kamu. dibandingin ama Giano, sama Muhammad, Fathir dll. padahal kamu nenen-nya udah kuat dan sering banget, dikit-dikit nenen, dikit-dikit nenen, tapi berat badannya segitu-segitu aja. malah berat badan kamu sempat turun drastis.
Mungkin berat badan kamu sempat turun drastis karena sakit. Atilla pernah sakit panas tinggi sampai kurang lebih seminggu. waktu itu, setelah panasnya tiga hari ngga' turun-turun, atilla dibawa ke dokter. setelah dari dokter, panasnya sempat turun sehari atau dua hari, tapi kemudian mulai naik lagi panasnya. waktu itu beberapa hari panasnya berkisar antara 38-40°C. panik dong ayah dan bunda. sedih banget rasanya ngeliat kamu lemes. buat senyum aja susah. waktu itu ayah sempat beda pendapat sama bunda. ayah maunya kamu segera dibawa ke dokter lagi, tapi bunda ngga setuju. bunda kasian sama kamu kalo sampai minum obat lagi, apalagi kalau sampai diopname, bunda ngga' tega.
Ayah akhirnya mengalah sama bunda. mungkin ini yg terbaik. ayah pikir obat-obatan yang dari berobat pertama waktu itu belum habis, mungkin efeknya memang belum kelihatan. hari-hari itu terasa sangat berat. rasa was-was, khawatir dan sedih bercampur aduk. sebelum sakit, kamu baru mulai aktif bergerak dan guling-gulingan. ketika sakit jangankan guling-gulingan, menggerakkan badan saja terlihat sangat berat buat kamu. wajah kamu terlihat sangat lesu dan mata kamu sayu. setiap malam tidur kamu ngga pernah tenang. tidur sebentar, lalu terbangun dan begitu terus. untunglah bunda dapat izin untuk tidak masuk kerja selama beberapa hari itu dan dapat menemani dan merawat Atilla selama sakit.
Alhamdulillah sekarang masa itu sudah lewat. Atilla sudah kembali sehat. mudah-mudahan seterusnya kamu tetap sehat walafiat. sekarang kamu udah bisa duduk, merangkak, dan mencoba berdiri. karena gerakan kamu sudah semakin gesit, daripada kamu jatuh, sekarang ranjang di kamar sudah ayah bongkar. jadi sekarang kasurnya lesehan dibawah (tanpa ranjang). trus box yang bagian atas juga sudah dilepas, jadi sekarang Atilla bisa bebas bergerak di dalam boxnya. pengawasan terhadap kamu juga sudah pasti lebih ditingkatkan. kalau dulu bisa ditidurin aja di box trus bisa ditinggal, sekarang sudah ngga bisa begitu lagi. jangankan ditinggal, dijagain aja kamu bisa kemana-mana apalagi ditinggal. meleng sedikit, posisi pasti udah berubah.
Sekarang Atilla tidah hanya minum ASI lagi, tapi sudah diselingi dengan susu formula. Sebetulnya bunda sangat berat hati untuk memberikan susu formula kpd kamu, tapi beberapa waktu lalu ASI bunda tidak sebanyak biasanya, sementara kamu nyusunya makin "hebat". akhirnya dengan sangat berat hati kita memutuskan untuk mulai menambah konsumsi kamu dengan susu formula. tapi bukan berarti dengan susu formula lantas ASInya berhenti. sampai hari ini kamu masih menyusu kpd Bunda, dan bunda juga masih memerah susu buat kamu setiap hari. cuma mungkin tidak bisa men-stok sebanyak dulu lagi, makanya susu formula cukup membantu ketika stok ASI sudah habis. tapi selama masih ada ASI, kamu pasti lebih diutamakan ASI ketimbang susu formula.
Soal makanan juga Atilla sudah mulai mencicipi rasa lain selain rasa susu. makanan pertama kamu adalah Tepung Gasol, itu sejenis makanan organik yg dibuat dari bahan-bahan alami tanpa proses kimia. jenisnya macem-macem, ada kacang hijau, beras merah, beras cokelat dll. tapi kelihatannya kamu tidak terlalu suka sama makanan ini. mungkin kamu bosen juga dengan rasa yang begitu-begitu saja. akhirnya sekarang kamu mulai makan bubur bikinan sendiri (maksudnya dibikin sama Ati atau Bunda). isi buburnya macem-macem, wortel, brokoli, kentang, keju dan lain-lain. selain sayur-sayuran, juga sudah mulai makan buah-buahan. biasanya sih kalo buah-buahan untuk makan siang. kadang pisang, kadang alpukat, jeruk, apel dll. tapi kelihatannya kamu kurang suka dengan apel, pear dan jeruk. jadi buah-buahan yg sering kamu makan diantaranya pisang, alpukat dan mangga.
satu lagi, sekarang kamu sudah mulai ketagihan keliling-keliling pake motor menjalang ayah/ bunda berangkat kerja... kalo liat ayah sudah nyalain motor, kamu ketawa-ketiwi sendiri kegirangan gitu, pede banget kirain mau diajak keliling. yah.. karena melihat kegirangan di wajah kamu itu akhirnya luluh juga ayah untuk ngajak kamu naik motor keliling walau sebentar. walau sudah diburu waktu biar tidak telat ke kantor, tapi hati ini rasanya puas melihat tawa dan girang yang terpancar di wajah kamu.

keep your smile...
you addicted me, to the way you smile.

Hari ke dua lebaran, setelah sholat subuh hati ini digelayuti perasaan bimbang. sebabnya adalah badan Atilla mendadak panas dan terlihat mulai ada gejala flu, sementara sesuai rencana, seharusnya sekitar dua jam lagi kita harus take off ke Jambi. wah posisi Ayah dan Bunda saat itu bener-bener bingung deh. mau berangkat tapi tidak tega, tapi mau dibatalkan juga belum yakin banget. akhirnya setelah memperhatikan dan menimbang-nimbang baik-buruknya, Ayah memutuskan untuk tetap jadi berangkat ke jambi.
Perjalanan pagi itu dari rumah menuju ke bandara jadi perjalanan tercepat dalam sejaran Ayah mengemudi. secara hari itu adalah hari sabtu dan hari kedua lebaran, jalanan jakarta masih sepi banget. orang-orang jakarta pada mudik. ditambah pagi itu kita memang berangkat ke bandara agak kesiangan, jadilah ayah kalap nge-geber mobil sekenceng-kencengnya. tapi sampai di bandara sebenernya ayah nyesel juga udah ngebut banget, karena ternyata kita belum telat dan (ngebut) tadi itu sebenarnya membahayakan keselamatan. pokoknya lain kali gak mau tancep gas ngebut lagi deh, santai saja, yang penting sampai di tujuan dengan selamat.
Menikmati perjalanan di Pesawat dari Jakarta menuju Jambi sangat menyenangkan. senangnya tentu saja karena kali ini Ayah mudik sudah dengan personil lengkap, membawa Bunda, juga Atila. di pesawat, Atilla cuma tidur aja sambil nenen. untungnya kamu ngga rewel, jadi Ayah dan Bunda juga tenang. sampai di bandara Jambi ternyata kita sudah dijemput sama Datuk. sepanjang jalan dari bandara menuju rumah Atilla dipangku sama Datuk, dan lagi-lagi, kamu tenang banget, diam memperhatikan suasana perjalanannya. kalau kata Datuk, kamu sedang menikmati perjalanan pulang ke tanah leluhur.
Suasana Jambi sudah pasti beda jauh dengan Bekasi. baik dari pemandangannya, kebiasaannya, bahasa dan lain-lainnya. mungkin kamu jadi sedikit bingung dengan perubahan suasana dari bekasi ke Jambi. di Jambi kamu disambut dengan suka cita, Nyai, Datuk, Makning, Makyu, Makte terlihat Senang banget karena kamu mudik. dirumah, kamu sudah ditunggu sama sepupu-supupu kamu. ada trio Zahroh-Misbah-Ambar, Muhammad dan Maryam. juga ada Makcik Diah dan Pakdo syahid yang membuat suasana dirumah bener-bener heboh. cuma Maryam aja yang ngga' heboh, dia yang paling kalem, nangis aja jarang.
Juaranya heboh adalah Muhammad. Di Jambi kamu kalah heboh sama Muhammad. padahal kalau di Bekasi kamu ngga' diem-diem amat, eh sampai di jambi kamu tiba-tiba jadi kalem banget. pokoknya ngga' ada rewel-rewelnya ga ada nangis-nangis heboh. kalem banget. dan itu yang bikin Nyai jadi kesengsem banget sama kamu. pasti deh selalu dibanding bandingin sama Muhammad yang emang heboh, padahal Nyai ngga' tau kalau di bekasi kamu juga ngga' kalah hebohnya dari Muhammad. belum lagi kalau di jambi kamu terlihat kinclong banget. istilah orang Jambi "putih melepuk" untuk menggambarkan putihnya kulit kamu dibanding yang lain. pasti dibilang kaya' bule lah, kaya' orang barat, ganteng dll. ayah bilang aja begini "ya iya lah.. siapa dulu ayahnya, buah kan ga jatuh jauh-jauh dari pohonnya. anak juga begitu, pasti ga jauh-jauh dari ayahnya. kalau anaknya ganteng, sudah pasti itu karena ayahnya ganteng" huehehe... dasar narsis. tapi dipikir-pikir jadi kasian juga sama Muhammad, selalu dibanding-bandingin sama kamu. untung dia masih kecil, belum ngerti, tapi kalau udah ngerti pasti sedih deh.
Keesok harinya, kita langsung plesiran deh mengunjungi sanak-saudara. target hari pertama ngga banyak-banyak, cuma lima rumah saja. pertama ke rumah TukCik Husin, TukCek Naima, Nyai Yu At, Tuk Baidi, dan terakhir Tuknga yan. di jambi emang panggilannya begitu. kedengarannya agak asing ya, ada cik, do, yu, te, nga dll. ntar didepannya tinggal ditambah aja, kalau dia abang, jadi bangte, bang cik dll. kalau dia kakak perempuan jadi mo' te, mo' yu dll. kalau dia paman atau bibi jadi wak te atau pak do, me' do, me' ning dll. kalau dia kakek atau nenek ya berarti tinggal ditambah tuk (datuk) dan nyai didepannya.
Di rumah TukNga Yan kamu ketemu temen deh. namanya Fathir. anaknya Makyu Maya alias cucunya TukNga Yan. sebenernya kamu (ayah-bunda) sudah pernah ketemu dia, tapi cuma di dunia maya alias di pesbuk, baru kali ini ketemu langsung. soal usia, kamu emang agak tua sedikit dari fathir, tapi kalau dari berat badan kaya'nya kamu kalah deh. nah itu dia kekurangan kamu. kamu kurang berat badan. di banding sama Muhammad apalagi, kamu kelihatan kecil, padahal muhammad cuma lebih tua sedikit juga dari kamu. badan kamu kecil karena memang berat badan kamu yang kurang, terakhir imunisasi juga sudah dikasih tau, kalau kamu kekurangan berat badan. mmm... sepertinya kamu harus lebih semangat buat nyusu, ditambah saat ini kamu sudah disuply tambahan sufor dan makan bubur dan buah-buahan. mudah-mudahan nanti ketika imunisasi lagi, ngga ada lagi masalah berat badan.
Oh ya, selain itu kamu juga kumpul dengan keluarga Datuk, rame juga anak kecilnya. tapi rata-rata usianya sudah diatas kamu semua sih. ada cerita lucu deh. anaknya TukCik Husin suka benget sama kamu. namanya Maghfiroh. pokoknya dia meu tukerin barang apa aja dirumahnya sama kamu. malah sampai-sampai ayah disuruh bawa pulang aja mobilnya, asal kamu ditinggal di rumahnya. haha lucu banget. terus sempat kumpul juga dengan keluarga besar Buyut (Nyai Mak) dirumahnya. buyut itu sayang banget sama Ayah. pokoknya sama cucu-cucu yang lain ayah spesial deh. mungkin karena ayah adalah cucu pertama. biasanya kalau ayah pulang ke jambi, pasti buyut selalu bikin acara makan bersama dirumahnya. kali ini juga begitu, makanan favoritnya adalah nasi minyak lauk kabab, itu semacam daging cincang yang dimasak didalam tomat yang masih bulat. uenak tenan pokoke.
Kita berada di jambi selama lima hari. hari ketiga sampai hari ke lima bener-bener maksimal deh silaturrahminya. total rumah sanak-saudara yang dikunjugin sekitar 25rumah. ayah bener-bener puas deh. puas karena sudah memperkenalkan Atilla ke orang-orang jambi. puas bisa kumpul dengan keluarga jambi, lengkap. puas dengan kehangatan sambutan orang-orang jambi. pokoknya puas..puas..dan puas. mudah-mudahan silaturrahmi ini terus terpelihara. ayah titip sama Atilla ya.. tolong jangan sampai putus silaturrahmi dengan keluarga Ayah, sayangi mereka seperti Atilla sayang sama ayah dan bunda, walaupun kita terpaut jarak yang jauh. dengan keluarga Bunda juga, pastinya. suatu hari nanti, walaupun ayah sudah tidak ada, ayah berharap silaturrahmi dengan keluarga tetap terjaga. itu pasti akan membuat ayah merasa bangga dan sangat bahagia.
Iedul Fitri 1431H ini menjadi lebih lengkap kebahagiaannya, lebih terasa keriangannya dan lebih ramai nuansanya. salah satu sebabnya tentu saja keberadaan Atilla yang membuat lebaran tahun ini menjadi berbeda. menyambut lebaran aja rasanya sudah excited banget, ditambah lagi rencana mudik ke Jambi dengan membawa Atilla, jadi tambah semangat deh lebarannya. mudik lebaran itu seperti sebuah rutinitas, buat kebanyakan orang dilakukan tiap tahun (tiap lebaran). tapi Ayah dan Bunda sudah membuat kesepakatan untuk merayakan lebaran bergantian, jika tahun ini di Jambi berarti tahun depan di Bekasi, begitu seterusnya. mudik itu tujuan utamanya untuk menyambung silaturrahmi dengan keluarga Ayah. karena selama ini kita tinggal di Bekasi, maka mudik ke Jambi buat Ayah sudah seperti sebuah keharusan. kalau di bekasi, ketika Ayah dan Bunda berbuat salah atau khilaf kepada Odung atau Ati kan bisa langsung minta maaf, karena setiap hari bertatap muka. tapi kalau dengan keluarga jambi kan ngga, sebab itulah mudik itu jadi penting buat Ayah. memang selain mudik, media telpon atau sms sudah sering digunakan untuk bersilaturrahmi, tapi tetap saja bertatap muka langsung itu menjadi sebuah keharusan buat Ayah. malah jika memungkinkan, Ayah kepingin sesering mungkin untuk mudik ke Jambi agar hubungan silaturrahmi dengan keluarga Ayah di Jambi tetap terjaga, dan mudah-mudahan itu juga dapat -setidaknya- menyenangkan hati kedua orang tua Ayah (Datuk & Nyai) amin
Okelah, Cerita lebaran kali ini kita mulai dari sholat 'ied. biasanya keluarga kita melaksanakan Sholat 'ied di lapangan dekat rumah. tapi tahun ini Ayah dan Bunda sholat 'ied di di komplek rumahnya Ayah Roy di Tambun. karena disana itu komplek baru, jadi sholat 'ied-nya pun jadi sholat 'ied yang pertama dilakukan disana. kebetulan Ayah dapat "tugas" disana. karena takut datang telat, akhirnya kita nginap malam takbiran di rumahnya Ayah Roy dan Bunda Nina. Alhamdulillah pelaksanaan sholat 'ied-nya berjalan dengan lancar. oh ya, Bunda sebenarnya ngga ikut sholat ied. Bunda menunggu di rumah saja menemani Atilla. setelah sholat ied kita sempat foto-foto dulu di depan rumahnya Ayah Roy. Ayah roy sekeluarga (sama Bunda Nina, Mba Fal dan Mba Kal) trus kita sekeluarga (Ayah, Bunda dan Atilla) bergantian saling difoto buat kenang-kenangan. terus kita segera pulang ke rumahnya Odung. Alhamdulillah tahun ini keluarga Odung bisa kumpul lengkap. Ayah Iyo, Ibu Rena dan Mba Raisha juga ada. sampai disana kita langsung bikin sungkeman sama Odung dan Ati. setelah sungkeman selesai, langsung deh menyantap makanan khas lebaran ala Ati; ketupat lebaran kuah opor ayam. nyam..nyam...nyam... lezaaat.
hari itu, kita sekeluarga besar rame-rame menuju ke Tangerang, rumahnya Mami. disana sudah kumpul seluruh keluarga Rikin. Keluarga Mami, terus keluarga Kelapa Gading (Mama Nana), Keluarga Ciputat (Keluarga Om Yaya), Cinere (Keluarga Om Tata), Kepu (Keluarga Om Pura dan Tante Idar) pokoknya lengkap deh semua. Sebenarnya kita dari bekasi sama-sama berangkat dengan 1 mobil, visto. biasanya sih muat masuk semua, tapi kali ini kaya'nya tu visto udah ga bisa nampung lagi sekaligus 12 Orang. akhirnya Ayah, Ayah Roy dan Ayah iyo turun di Tol Jati Bening, terus naik bis ke tangerang. untung aja kebetulan banget ada bis yang langsung bisa turun di depan kompleknya Mami. Pulang dari Tangerang, kita langsung menuju Pondok Kelapa, kerumahnya Wa' Utin. disana kita ngga' lama-lama karena sudah sore dan masih ada satu lagi tempat tujuan kita yaitu kediaman keluarga Ibu Rena di Depok.
Di Pondok Kelapa kita tukeran mobil, minjem mobilnya Mama Nana karena kapasitasnya lebih besar. jadi muat semua deh, g perlu ada yang naik bis lagi. dari Pondok Kelapa Menuju Depok, Bunda Rena sibuk nyari bakso atau mie ayam. tapi mungkin karena lebaran, banyak tempat makan yang tutup. kalaupun ada yang buka, sudah kehabisan. tapi setelah sampai di Depok akhirnya dapet juga baksonya, walaupun cuma bakso gerobak. alhamdulillah hari ini tercapai sudah makan bakso dan yang paling penting adalah tercapai sudah niat silaturrahmi dan bermaaf-maafan dengan keluarga besar Ati dan Odung. walaupun agak capek, tapi lega rasanya bisa memanfaaatkan waktu di hari lebaran ini dengan sebaik-baiknya.
Pulang dari Depok mata sudah ngantuk dan badan sudah letih. nikmat banget rasanya kalau sampai Bekasi langsung tidur. tapi ternyata hari ini belum berakhir. satu tugas masih menunggu di rumah yaitu packing barang-barang yang akan dibawa mudik ke Jambi esok pagi.
Ngga terasa, sudah setahun berlalu sejak pertama kali Bunda diketahui sedang mengandung Atilla. Bulan Ramadhan 1431H ini Atilla sudah berusia 3 bulan lebih. Sekarang gerakan kamu sudah luar biasa, heboh banget! terutama kaki kamu tuh, nendang-nendangnya udah muantab bener. kalau dalam posisi tiduran (terlentang), pasti harus berkali-kali membenarkan lagi posisi kamu, karena sebentar-sebentar sudah berubah, kadang naik kadang menyamping. didudukin di bouncer juga sama aja. kakinya udah ngga' bisa anteng diatas boucer. pasti pengennya keluar aja. biasanya kalau kita lagi buka puasa, kamu juga ikutan didudukin di bouncer, diatas meja makan. pernah sewaktu lagi buka puasa, ayah lupa letakin gelas berisi teh hangat di dekat kaki kamu. akibatnya gelas itu jadi korban tendangan hebohmu, dan ayah juga dapat bonus tumpahan teh hangatnya.
Kamu sudah sangat aktif diajak berkomunikasi. kalau diajak bercanda suka ketawa, trus kalau dicuekin kamu kaya ngambek gitu, lucu deh, udah kaya orang gede aja. tapi itu juga sebanding dengan tangis kamu yang makin gede, nyaring dan heboh juga. Hampir setiap hari, jam 4 atau 5 pagi kamu pasti terbangun dan ngoceh sendiri. mungkin mau bangunin Ayah dan Bunda kali ya. sesekali kamu ikut nemenin sahur juga. Kalau hari sabtu atau minggu, kalau tidak ada planning kemana-mana, ayah suka ajak kamu jalan-jalan di sekitar rumah. kelihatannya kamu mulai menyukai suasana luar, mungkin sudah sumpek selama ini dirumah saja. sekarang malah kamu sudah bisa ayah bawa berdua saja naik mobil. soalnya kalau sudah didudukin di mobil, kamu langsung anteng, ketawa-ketiwi, pokoknya girang banget. jadi ngga khawatir nyetir walaupun cuma berdua saja.
Ketawa kamu tuh sudah mulai cekikikan. dulu biasanya ketawa datar-datar aja, sekarang sudah ada cekikikannya. pokoknya kalo sudah girang banget pasti cekikikan, contohnya kalo lagi diajak jalan, atau diajakin bercanda. oh iya, kamu juga sudah pernah Ayah ajak masuk bioskop lho. maaf ya sayang Ayah maksa banget, padahal usia kamu msh blm pantas untuk masuk bioskop, tapi karena ayah ngebet pengen nonton, dan ngga' ada yang jagain kamu dirumah, akhirnya dengan terpaksa kamu Ayah bawa juga, tapi Bunda juga ikut koq. waktu itu filmnya The Last Air Bender. tapi didalam studionya kamu cuma tidur aja sih. soalnya telinga kamu ditutupin sama kapas, trus kamu mimi. mungkin kamu juga ngga' peduli sama film-nya. filnya kan 3D, sementara kamu ngga' pake kaca mata. makanya mungkin kamu lebih memilih mimi' dan tidur ketimbang nonton film yang berbayang-bayang gitu.
Tapi beda lagi ceritanya kalau nonton TV. kamu terlihat sangat interest kalau melihat TV. kadang-kadang serius banget ngeliatnya, seakan-akan kamu ngerti isi acaranya. bahkan kalau dihalangin atau membelakangi TV, kepala kamu sampai mendongak gitu untuk melihat TV. duh dengan sangat terpaksa lagi, mohon maaf sayang ayah sering menghalangi pandangan kamu ke TV, atau ayah putar posisi kamu sehingga membelakangi TV. Ayah pernah membaca tentang bahaya sinar yang dipancarkan oleh TV terhadap mata, terutama mata anak kecil. sebab itu ayah tidak terlalu membebaskan kamu nonton TV. selain itu ayah juga ingin menjaga pandangan kamu dari tontonan-tontonan yang tidak pantas ditonton, dan kata-kata yang tidak pantas didengarkan dari TV. terus terang tontonan TV yang ada saat ini sangat mengkhawatirkan. banyak tayangan yang menampilkan kekerasan, vulgar, kata-kata kasar dan sebagainya. entah itu acara untuk segment anak-anak, semua usia, maupun untuk dewasa isinya sama saja. sinetron, film kartun, reality show sampai infotainment juga sama saja. menurut ayah jauh lebih banyak menyajikan hal-hal negatif ketimbang positif. mungkin nanti ketika mulai bisa berbicara, mungkin kamu akan protes kenapa Ayah membatasi kamu menonton TV. ayah belum terfikir apa jawaban yang paling tepat selalin mengatakan bahwa kebanyakan tayangan TV tidak memberikan hal yang baik untuk perkembangan sikap, karakter dan pemikiran kamu. alasan lainnya? nanti ayah pikir dulu.
Sampai saat ini alhamdulillah kamu masih mengkonsumsi ASI eksklusif. Kamu harus berterima kasih deh sama Bunda. perjuangan bunda agar kamu bisa ASI eksklusif itu ngga gampang. bunda kan juga kerja, jadi harus selalu menyediakan stok ASI buat kamu. ditambah kamu mimi-nya banyak lagi (kata orang-orang, anak laki-laki emang begitu), jadi deh, dunia-nya Bunda saat ini adalah dunia Perahan. setiap hari memerah ASI. Ga tau siang, ga tau malam, di rumah atau di kantor, itu alat buat memerah ASI tidak pernah jauh dari Bunda. bahkan bukan cuma ketika sehat aja, Ketika sakit-pun Bunda tetap bela-belain untuk memerah ASI. terkadang juga bunda sampai tertidur sambil memerah ASI, perjuangan banget deh pokoknya. Bunda bener-bener sudah menjadi Bunda Perahan. kalau stok ASI di freezer sudah menipis, atau ASI yang keluar mulai sedikit, pasti Bunda mulai panik. pengennya bunda, minimal enam bulan kamu harus ASI eksklusif. kalau bisa dua tahun tidak berhenti ASI, walau tidak eksklusif lagi. mudah-mudahan dimudahkan Allah swt. ASI bunda berlimpah ruah, kamu juga menjadi anak yang sehat dan kuat.
Ngomong-ngomong soal kuat, kamu kalau lagi ngisep jari, itu tangannya kuat banget. ngga' mau diangkat. kalau jari-jari kamu sudah masuk kemulut, udah susah deh diangkatnya. kalaupun bisa diangkat, pasti tu tangan cepat balik lagi ke mulutmu. kalau ngga' ya kamu nangis, karena sudah diganggu kesenangannya menghisap jari. alhamdulillah Ibu Rena berbaik hati memberikan mpeng Mba Raisha yang ngga' kepake buat kamu. jadinya sekarang kamu ngempeng mulu deh. tapi teteup, mungkin karena sudah kecanduan enaknya rasa jari, kadang-kadang porsi ngempeng-nya kamu jumbo, jumbo itu maksudnya mpengnya masuk kemulut, dan jari-jarinya juga ikut nyelip masuk. ck..ck..ck..
Seminggu setelah Atilla lahir, Ayah mulai masuk kerja lagi karena waktu cuti Ayah sudah habis. sebetulnya terbesit rasa enggan untuk meninggalkan kamu dirumah. jika bisa memilih, rasanya ingin selalu bersama kamu. bercanda bersama, menggendong, berbicara dan menidurkan kamu. tapi Ayah sadar akan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga. sebab itu ayah tidak terlalu risau karena tau bahwa memang inilah yang harus Ayah jalani, yaitu mencari nafkan untuk keluarga. ditambah lagi karena selama ini Bunda selalu ada dirumah untuk menemani dan menjaga Atilla, Ayah tenang deh ninggalin kamu.
Tapi ceritanya menjadi berbeda ketika Bunda yang mulai masuk kerja. Bunda cuti melahirkan +-2.5 bulan. karena bertepatan dengan liburan sekolah, bunda juga liburnya nambah sekitar 2 minggu. hari pertama bunda mulai kerja adalah hari dimana Ayah merasa sangat sedih sekali. Bunda juga pasti merasakan hal yang sama. sedih karena meninggalkan Atilla dirumah tanpa ada Ayah atau Bunda disisi Atilla. walaupun ada Ati atau Odung di rumah yang menjaga kamu, tetap saja sedih itu benar-benar terasa. rasanya itu campur aduk antara perasaan sedih, rasa takut dan bersalah.
Sedih karena setiap hari harus meninggalkan kamu dirumah. pagi hari, seringkali ketika kamu masih diselimuti mimpi Ayah sudah harus pergi ke kantor. pulang dari kantor sampai dirumah sudah menjelang malam. terkadang kamu juga sudah tidur. kita hanya sempat bertatap muka ketika kamu terbangun tengah malam, itu pun jika ayah juga terbangun. ketika bunda selalu ada disisi kamu tidak jadi masalah, tapi ketika bunda juga sudah mulai kerja dan harus meninggalkan kamu maka beban batin ini kian terasa. sungguh Ayah takut jika tidak mampu memberikan perhatian yang cukup kepada kamu. takut jika kamu tumbuh menjadi anak yang kurang merasakan kasih sayang. takut jika kamu tidak mendapatkan nilai-nilai dan bimbingan yang seharusnya kamu dapatkan.
Seandainya kondisi ekonomi keluarga lebih mapan, sejujurnya Ayah lebih senang jika Bunda tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga saja. menurut Ayah begitu idealnya. ayah yang mencari nafkah, sementara bunda mengurusi masalah rumah tangga. tapi ayah juga tidak mau hidup kita dikendalikan oleh ekonomi (duit). Ayah sempat terfikir untuk resign aja dari pekerjaan ayah sekarang dan memulai usaha sendiri. Ayah harus cari motivasi untuk hal yang satu ini. sampai saat ini Ayah baru terfikir saja untuk mencari pekerjaan lain yang bisa meluangkan banyak waktu untuk keluarga. entah itu menjadi pegawai lagi, atau berwira-swasta ngga masalah. yang penting jika waktu luang Ayah banyak, otomatis perhatian yang bisa Ayah berikan kepada kamu akan lebih banyak pula. tapi sampai saat ini belum terlaksana. do'ain ya sayang mudah-mudahan aja bisa terlaksana secepatnya. nanti jika pekerjaan tersebut sudah sedikit mapan, ayah pasti minta bunda untuk berhenti bekerja dan memberikan seluruh waktu dan perhatiannya untuk kamu.
Ayah sadar betul bahwa proses tumbuh kembang kamu saat ini pasti akan mempengaruhi kehidupan kamu dimasa yang akan datang. jika perkembangan kamu luput dari perhatian, arahan dan pendampingan Ayah Bunda, kelak kami pula-lah yang akan mengalami penyesalan yang mendalam. Sebab itu ayah ingin segera merubah keadaan ini. Ayah dan Bunda ingin memberikan perhatian lebih kepada kamu, ingin selalu mendampingi kamu, mengarahkan kamu, menanamkan nilai-nilai yang baik kepada kamu dan menikmati masa-masa perkembangan kamu. tapi untuk saat ini seolah-olah keadaan lebih berkuasa dan sangat memaksa. Ayah hampir tidak berdaya walaupun didalam hati sangat merana. terus berusaha, berdoa dan berharap saja yang bisa kita lakukan saat ini. Atilla harus ingat, tidak ada yang abadi di jagad raya yang fana ini kecuali Dia; Rabbul 'Alamin. begitu juga dengan keadaan, pasti tidak akan begini selamanya. suatu hari insya Allah kita akan menjalani kehidupan yang lebih baik. Amin
Gerakan Atilla tuh mantab bener! dah berasa lebih tua dari usia kamu. kalo di telungkupin tuh maunya ngangkat kepala, padahal tulang lehernya kan masih belum terlalu kuat (bikin nyer-nyeran aja!). kalo lagi ngulet dan ngeden kaya'nya kenceng bener; kakinya nendang-nendang, tangannya ngegenggam, bibirnya manyun-manyun, matanya melotot. trus kalo lagi nyusu bawaannya heboh bener, apa ya nyebutnya, gelagepan gitu, hoboh deh pokoknya. dan yg pasti kalo lagi nangis. ampuuunnn...
Tapi ngomong-ngomong soal nangis, kelihatannya ngga' semua nangis kamu itu karena lapar atau ngantuk. Ayah sudah mulai bisa membedakan mana yang nangis ngantuk atau lapar dan mana yang nangis-nangisan (nangis bo'ongan). kalo nangis yang bener-bener lapar itu biasanya ngga' pake aba-aba langsung ke volume kencang. nah kalo nangis yang ini cuma bunda yang bisa meredakannya, kan cuma bunda yg bisa menyusui. trus kalo nangis karena ngantuk itu biasanya volumenya sedang, ngga terlalu kenceng tapi juga ngga pelan. kalo kamu nangis jenis ini biasanya karena kamu sudah ngantuk tapi susah tidur, mungkin karena suasana berisik, panas / gerah dll. yang terakhir, nangis-nangisan. sebenernya sih ini bukan juga nangis bo'ongan, tapi nangis ini bukan karena laper atau ngantuk, tapi karena butuh digendong! ya, nangis kamu yg jenis terakhir ini gampang banget ngeredainnya, cukup digendong aja + harus berdiri. soalnya kadang-kadang walaupun digendong, tapi kalo duduk, kamunya tetep nangis. kata orang-orang sih itu tandanya kamu udah bau tangan. tapi ayah sih ngga' pedulu, tangan ya tangan ayah ini. biarin aja ayah gendong terus. soalnya masa-masa seperti ini kan ngga' akan berlangsung lama, dan ngga' akan terulang lagi, jadi ayah ingin menikmatinya aja. nanti ketika kamu sudah dewasa, mana mungkin ayah sanggup gendong kamu!
Sekarang Atilla sudah mulai dibawa jalan-jalan. ke rumah saudara-saudara, ke mall, malah sempet ke bandara waktu nganterin Nyai dan Datuk pulang ke Jambi. kamu juga sudah mulai bisa diajak bercanda. kalo ayah ajak ngobrol, sudah mulai fokus ngeliat ke ayah dan sesekali tersenyum. seneng deh rasanya sudah bisa bercanda sama Atilla. kadang-kadang kamu juga suka ngoceh sendiri. terutama kalo lagi kebangun tengah malam. biasanya sih awal-awalnya nangis krn pengen ganti popok. tapi kalo udah diganti popoknya langsung reda deh nangisnya, malah jadi suka ketawa dan ngoceh sendiri.
Sekarang rambut Atilla sudah mulai tumbuh lagi, walaupun masih belum rata. bedanya dengan sebelum dicukur, sekarang rambut kamu terasa sedikit lebih kasar. tapi tanang aja, selain rambut, selurut anggota tubuh kamu masih terasa sangat halus. menyentuh kamu itu rasanya kurang puas kalau tidak sekaligus dengan mencium. tapi kalau sudah mencium, rasanya susah dihentikan. pernah beberapa hari ayah terkena sakit flu, rasanya tersiksa banget, benar-benar merana. tersiksa bukan karena sakit yang ayah derita, tapi karena tidak bisa mencium kamu. akhirnya setelah flu-nya sedikit reda, ayah mulai curi-curi ciuman ke kamu. untung kamu tidak sampai tertular.
Ada satu kebiasaan lagi yang sering ayah lakukan sama kamu. ayah suka banget mencium bau mulut kamu. sebenernya sih bukan sama kamu aja. dari dulu ayah emang suka mencium bau mulut bayi. dari ponakan-ponakan ayah, anaknya Makning Isti sampai Pakdo Syahid dan Makcik Diah ketika masih bayi semuanya puas ayah ciumin bau mulutnya. ngga' tau kenapa, tapi bau mulut bayi itu menurut ayah enak dicium. malah ketika bangun tidur baunya lebih nikmat. mungkin karena yang dikonsumsi cuma asi aja kali. tapi kalau sudah gede, dan makanannya udah bermacam-macam, baunya juga sudah berubah. kalo bangun tidur malah lebih parah, namanya bau naga!! nah kalo ini sih ayah ogah nyiuminnya.
Selama 2 bulan ini kamu sudah tiga kali imunisasi. dua kali imunisasi DPT (Difteri Pertusi dan Tetanus) dan satu kali imunisasi polio. sempet ada kejadian Bunda panik banget. karena bekas suntikan dpt di lengan kamu membengkak. bengkaknya itu kaya' bisul. tadinya dipikir biasa aja, mungkin efeknya emang begitu. tapi lama kelamaan bengkaknya memerah dan mulai bernanah. Bunda langsung panik dong, kamu langsung buru-buru dibawa ke rumah sakit. sebelum masuk ke ruang dokter kan biasanya ditimbang dulu, berat kamu sudah naik lagi sekarang 2,4 Kg. iseng-iseng Ati nanya ke susternya kenapa bekas suntikan imunisasi kamu bisa begitu. eh ternyata menurut suster emang biasanya bekas imunisasi dpt itu begitu. justru efek bernanah itu baik katanya. ditambah lagi pas mau pulang bunda ketemu temen yg udah punya anak juga, trus temennya Bunda cerita kalau anaknya dulu waktu imunisasi juga begitu. jadi emang sudah biasa. syukurlah... lega rasanya.

Sebulan sudah usia kamu. kalau sekarang ada yang tanya, kamu sudah bisa apa saja? jawabannya pasti sama saja, nangis, pup, nyusu, tidur. itu-itu saja. bedanya sekarang volume-nya lebih meningkat aja. sekarang kalo nyusu lebih banyak dan terburu-buru seperti musafir kehausan di padang pasir. halahh... trus kalo nangis lebih kencang dan nyaring, tapi kalo nangisnya terlalu semangat, akhirnya kecapean sendiri dan tidurnya jadi lebih lelap.
Tepat sebulan usia kamu, hati Bunda tiba-tiba gundah gulana (apa hayo artinya?). penyebabnya adalah kondisi kamu yang tidak terlalu baik. malam itu tiba-tiba kamu menjadi sangat rewel, rewel yang tidak seperti malam-malam biasanya yang bisa diam setelah diganti popok atau disusui. popok sudah diganti dan tapi kamu tidak mau menyusu. tangisan kamu pun makin kencang sejadi-jadinya. Bunda yang pertama sadar kalau ada yang berbeda dari kamu. mata kamu yang sebelah kanan terlihat lebih merah. setelah Ayah perhatikan, benar, mata kanan kamu sepertinya sedang sakit. tidak hanya merah tapi juga belekan yang sangat lengket. Ayah dan Bunda menduga itu mungkin terkena oleh jari kamu sendiri, pasalnya waktu terbangun malam itu sarung tangan sebelah kanan kamu sudah terlepas.
Sampai pagi, ternyata merahnya belum hilang juga. malah terlihat menjalar ke mata yang sebelah kiri. akhirnya bunda berinisiatif buat mengompres mata kamu. jadi ketika tidur, mata kamu ditempelin kapas yang sudah dibasahin. lumayan berhasil, kapas basah itu bisa mengangkat sedikit belek kamu. tapi itu belum bisa menghilangkan merah di mata kamu. sampai esoknya lagi mata yang kanan kamu sedikit mendingan, tidak terlihat merah lagi, hanya urat-uratnya yang terlihat masih sedikit merah. tapi sekarang malah yang kiri terlihat memerah. akhirnya kita cek ke rumah sakit. Rumah sakit ANA, tempat kamu dilahirkan juga tempat kamu check-up. dokter yang pegang kamu sejak lahiran adalah Dr. Amir Panggabean SpA. kata Dokter, mata kamu kena infeksi. jadi dikasih obat tetes sama dokter. trus di kasih vitamin juga untuk ketahanan tubuh kamu. Alhamdulillah sampai hari ini, saat ayah membuat tulisan ini, kondisi mata kamu sudah jauh lebih baik.
Selain mata, ada yang lain yang membuat penampilan kamu terlihat beda, yaitu rambut. waktu akikah kan rambut kamu dicukur abis, plontos botax alias gundul. nah sekarang masih tetap sama, masih gundul juga, walau sudah ada yang tumbuh sedikit. nah yang tumbuh sedikit itu yang bikin unik. tumbuhnya hanya disamping dan di tengah kepala. pokoknya blm ada deh model rambut kaya' kamu itu di dunia ini. hehe.. tapi kata orang-orang sih katanya cukuran pertama kali itu emang lama numbuhnya. ya udah sabar aja.
oh ya, kamu kemaren udah dijenguk sama nyai (Bundanya Ayah) dan Datuk (Ayahnya Ayah). sebelumnya nyai pernah datang sama buyut (neneknya Ayah) dana beberapa keluarga dari jambi. tapi kemaren datang lagi sama datuk, Makcik Diah, Pakdo Syahid sama Pakning Sidin. kata nyai dia seneng banget bisa jengukin Atilla. dan Ayah sendiri juga seneng banget udah dijengukin. seneng deh punya banyak saudara. banyak yg jengukin, banyak yang ngasih perhatian, banyak ngasih kado dan pastinya banyak dapat pahala kalo kita sering-sering silaturrahmi.
Umumnya orang tua pasti menginginkan nama yang terbaik buat anaknya. begitu juga Ayah dan Bunda. sejak hasil USG yang mengindikasikan jenis kelamin kamu laki-laki, ayah langsung tancap gas untuk berburu nama. mulai dari tanya-tanya kesana-kemari, baca buku, googling serta mix and match nama-nama yang sudah di inventarisir pastinya. ternyata kegiatan mencari nama itu sungguh menyenangkan. karena dari pencarian itu Ayah jadi dapat banyak pengetahuan tentang makna yang terkandung dalam sebuah nama. dari cari-cari nama itu pula Ayah mendapatkan banyak usul, masukan dan nasehat dalam memberikan nama yang baik kepada anak.
Nama yang baik akan selalu melekat pada empunya sepanjang hayatnya. memang, tidak ada jaminan bahwa nama yang baik semerta-merta (otomatis) akan menjadikan empunya baik pula. setidaknya, tidak secara langsung (ada proses lain yang mendukungnya). tapi nama yang baik adalah bentuk harapan dan doa luhur orang tua terhadap anaknya. Imam Ibnu Qoyim mengatakan, “Jarang kau dapati nama yang buruk kecuali melekat pada orang yang buruk pula. Dan Allah dengan hikmah yang terkandung dalam qadha dan qadarnya memberikan ilham kepada jiwa untuk menetapkan nama sesuai dengan yang punya”. dalam konteks ini sebuah nama bukan sekedar identitas seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Rasulullah saw : "ya rasulullah, apakah hak anakku terhadapku? Rasulullah menjawab, engkau berikan nama dan pendidikan yang baik, lalu engkau tempatkan ia di tempat yang baik pula" (HR. Abu dawud dan Ibnu Hibban)
Oke, sekarang tentang nama kamu. ternyata mencari nama itu gampang-gampang susah. kelihatannya memang gampang, tapi ketika dijalani ada susahnya juga. bukan susah karena tidak ada nama yang bagus, sebaliknya justru susah karena terlalu banyak pilihan nama yang bagus. cukup lama Ayah memilah-milah beberapa nama yang Ayah anggap bagus, tapi kemudian setelah dipikir-pikir ulang akhirnya ngga' jadi juga. bahkan nama kamu itu baru ayah putuskan dengan dengan mantab last minute beberapa saat sebelum kelahiran kamu.
Ide awal pencarian nama kamu itu dimulai dengan clue mencari nama yang baik (sesuai dengan ajaran Rasulullah dalam hadits diatas). Lalu Ayah mulai mencari di situs-situs yang menyediakan nama-nama yang baik dari berbagai bahasa, ada Arab, Inggris, Jawa, Yunani, Sansakerta dan lain-lain. awalnya nama yang menarik hati Ayah itu berasal dari bahasa rusia, seperti Sashenka (Pembela dan Penolong orang banyak), Pavel (mungil) dll. tapi setelah dipikir-pikir rasanya terlalu unik -atau aneh- menggunakan nama-nama seperti itu disini. lalu sempat terfikir juga untuk memberimu nama Rukhshan. Rukhshan itu berasal dari bahasa persia, artinya bisa terang, cemerlang atau bintang dan fajar. tadinya bahkan nama ini sudah ayah rangkai dengan kata lain, yaitu Rukhshan Atillah Murthadha. nama ini jadi calon nama paling lama Ayah pertahankan dan paling berat untuk tidak jadi digunakan. tapi pencarian terus berlangsung, masih banyak pilihan, dan masih banyak waktu untuk mencari yang terbaik dari nama-nama yang baik itu.
Di saat-saat pencarian nama ini, sesekali ada saja ide-ide iseng yang muncul dari orang-orang disekitar Ayah maupun dari Ayah sendiri. contohnya teman-teman kantor, sambil bercanda pada mengusulkan nama kamu sesuai dengan kata-kata yang akrab dalam pekerjaan sehari-hari, contohnya nama-nama perangkat jaringan telekomunikasi. ada yang usul namanya Alcatel-Lucent, Tellabs, Maipu, atau yang sudah dirangkai seperti Indra Cisco Putra, Omni Katalisman, bahkan BerTest, jarlok, transmisi juga diusulkan. dasar aneh!
. sempat juga ide usil Ayah untuk memberikan nama ningrat dalam nama kamu. ningrat dalam pemahaman umumnya orang Indonesia adalah orang yang memiliki pertalian darah dengan raja-raja, orang terhormat dan memiliki kasta tertinggi dalam struktur masyarakat sosial. jujur saja setau Ayah sih kamu ngga ada keturunan raja, tapi namanya juga ide usil, ya dibuat-buat saja seolah darah yang mengalir dalam tubuhmu itu adalah "darah biru". tidak tanggung-tanggung, sekalian ayah kumpulkan seluruh gelar ningrat se-nusantara, nama yang berhasil ayah rangkai itu jadinya "Raden Mas Tengku Tubagus Andi Sutan Hadiningrat", Raden itu diambil dari nama ningrat kerajaan Jawa, Tengku dari ningrat Aceh, Tubagus itu berasal dari kerajaan Banten, Andi dari ningrat Bugis Makassar, Sutan dari Minangkabau dan Hadiningrat dari Jawa juga. nah lho!, Rasa-rasanya ngga bakalan ada orang yang sanggup memikul beban ningrat seberat nama itu. hehe..
Lalu dari mana Ayah mendapatkan nama Atilla Dhiyael Fajri?. ceritanya suatu hari ayah pernah ditemani bunda mencari nama dari kitab Fathurrahman. Fathurrahman itu semacam indeks kata-kata yang terdapat di dalam Al-Quran. Isinya seperti kamus, kata-katanya disusun berurutan sesuai dengan urutan hufuf Arab/hijaiyah (alif s/d ya). waktu itu baru saja buka indeks kata-kata berawalan alif, ketika sampai di kata "أت (Ati)" yang artinya memberi / datang / sampai. bunda tiba-tiba nyeletuk tertarik dengan nama Atillah (أت الله ). ayah pikir nama itu bagus juga, tapi harus ayah cari dulu maknanya yang tepat, susunan dan padanan kata lainnya yang pas dan kesesuaiannya dengan harapan Ayah dan Bunda.
Setelah dicari-cari, ternyata tidak ada kata spesifik
أت الله di dalam Al-Quran. akan tetapi setidaknya ada dua kalimat di dalam Al-Quran yang menggunakan kata Ati. yang pertama "آتِ ذَا الْقُرْبَى" (QS. Al-Isra: 26 dan Ar-Rum: 38), artinya "berikanlah para kerabat". yang kedua, "آتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا" (QS. Maryam:93), artinya "akan datang kepada Tuhan yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba". format kata dalam ayat yang kedua itu menarik buat Ayah. kata الرَّحْمَنِ itu merupakan sifat dariالله . jadi jika di sejajarkan bersama 2 kata tersebut, persis seperti Basmalah بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ coba perhatikan 2 kata tersebut, dalam gramatikal bahasa arab (ilmu nahwu) itu disebut sifat-mausuf, artinya sebuah lafadz yang menunjuk pada kata sebelumnya untuk menunjukkan keadaannya / sifatnya. jadi kata Atillah (yang akan datang kepada Allah) itu sepadan dengan kata Atirrahman dalam surah Maryam ayat 93 diatas.
lho itu kan Atillah? lalu kenapa menjadi Atilla (tanpa "h" / Atillah)? sejujurnya tidak ada alasan yang jelas yang ayah siapkan untuk menjawab pertanyaan itu. anggap saja itu sebagai finishing. memudahkan dan membuat nama itu menjadi lebih catching. Umumnya orang-orang kita (indonesia) susah / malas melafalkan "h" di akhir kata. sebagai contoh, nama adik Ayah (Makyu & Makning) yaitu Fadhilah dan Istiqamah, tapi dipanggil dengan Padila dan istikoma. ya, itu saja alasannya.
Soal gramatikalnya sudah, sekarang soal makna. apa makna yang tersirat dari kata Atilla. sejak memantapkan Atilla sebagai nama kamu, terus terang orientasi ayah terhadap kamu sudah bergeser. jika sebelumnya, Ayah ingin kamu menjadi anak yang soleh, pinter, rajin, berbakti, sukses dll. sekarang lebih simpel, dan minus pengharapan duniawi yang macem-macem. Ayah cuma ingin kamu menjadi anak yang baik di hadapan Allah swt, karena Allah telah menitipkan kamu kepada kami dengan cara yang baik. agar pada saatnya nanti kamu akan kembali kepada Allah dengan kondisi yang baik dan mendapatkan tempat yang baik pula disisiNya. ini adalah harapan dan do'a yang tulus, yang Ayah sandarkan pada namamu. agar kelak kamu tidak terbebani dengan keharusan-keharusan yang lain; harus menjadi anak yang pintar, harus jadi anak yang sukses, harus turut perintah orang tua, dan keharusan-keharusan lainnya.
Lalu kemudian Ayah rangkai kata Atilla dengan kata Dhiyael Fajri (
ضياء الفجر). seharusnya dua kata ini ditulis dengan "Dhiya el-Fajri", tapi ayah pikir kata Dhiya (berdiri tunggal) agak terkesan feminim (perempuan / Diah dll), jadi el (dalam tulisan arabnya alif-lam / ال ) ayah tarik ke kata Dhiya menjadi Dhiyael. Dhiya itu artinya cahaya atau sinar yang terang. jadi Dhiyael Fajri itu artinya cahaya diwaktu fajar (sebelum/ menjelang terbit mentari pagi). kenapa fajar? bukankah waktu lahir kamu jam 08.00 alias sudah lewat dari waktu fajar? memang banyak orang yang menggunakan kata Fajri untuk menunjukkan waktu lahirnya, contohnya saja Ayah yang diberikan nama fajri karena memang lahir di waktu fajar. tapi untuk nama kamu ini, tidak ada hubungannya dengan waktu kelahiran. ini murni tentang makna, bukan tentang waktu. fajar itu memberi banyak makna dalam Islam, contohnya dalam menentukan batas waktu sahur (puasa) dan sholat subuh.
Maka jadilah Atilla Dhiyael Fajri
( أت الله ضياء الفجر )sebuah nama yang indah dengan arti "yang akan datang kepada Allah seperti cahaya sebelum mentari (fajar)".
Di dalam Al-Quran surah Al-baqarah ayat 187 Allah berfirman menggambarkan tentang fajar "dan makan-minumlah (sahur) hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar
". fajar dalam ayat ini dianalogikan seperti benang putih. putih adalah pengumpamaan cahaya fajar yang muncul membelah kegelapan (malam). warna putih juga memiliki konotasi yang baik, bersih, rapih dan murni. Ayah betul-betul sadar bahwa kamu hanyalah titipanNya dan suatu saat akan dikembalikan kepadaNya. entah siapa diantara kita yang akan duluan menghadapNya, yang jelas itu adalah sebuah kepastian. do'a yang senantiasa Ayah titipkan dengan nama ini, semoga kelak kamu akan datang kepadaNya seperti orang-orang yang digambarkan dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat 107 : "dan adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka meraka berada di dalam rahmat Allah, mereka kekal abadi di dalamnya". amin.

Rezeki itu datangnya tak terduga. tadinya sempat terpikir untuk menunda dulu pelaksanaan akikah kamu dikarenakan faktor finansial (fulus :p) yang sudah kritis dikeluarkan habis-habisan ketika persalinan kemaren. tapi Allah yang Maha Pemuran telah memudahkan segalanya. tak di sangka tak di duga ternyata ada saja jalannya agar Ayah segera menunaikan akikah buat kamu ini. semuanya serba dadakan. karena sebelumnya tidak punya rencana, jadi ketika ada kesempatan (waktu) dan biaya mencukupi, langsung deh. kesempatan yang ayah maksudkan itu adalah waktu yang sama dimana Mama Rena dan Papa Iyo juga berencana melaksanakan akikah untuk Raisha. jadi daripada keluarga ini repot buat acara berkali-kali, mendingan disatuin aja. jadilah hari itu akikah kamu berbarengan dengan akikahnya mba chacha.
13 Mei 2010 akhirnya terlaksana juga Akikahnya. ngga' pake acara besar-besaran sih, cuma mengundang keluarga detak aja; dari keluarga Darmasuita dan keluarga Rikin, tetangga terdekat serta beberapa teman-teman Bunda. acaranya juga biasa biasa saja, ada baca Qur'an, sambutan, do'a dan ramah tamah serta potong rambut tentunya. karena acaranya kecil-kecilan aja, jadi yang ngisi acaranya juga ya cuma Ayah aja. yang baca Al-Quran Ayah, yang sambutan Ayah, yang baca do'a juga Ayah. untung saja yang di cukur bukan rambutnya Ayah.
Akikah itu prinsipnya adalah ungkapan kebahagiaan dan rasa syukur kepada Allah swt atas karuniaNya berupa kehadiran seorang bayi yang selama ini kami (Ayah dan Bunda) idam-idamkan. rasa syukur tersebut diwujudkan dalam simbol penyembelihan kambing dan berbagi dengan orang yang membutuhkan. seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, akikah bagi anak laki-laki itu berupa 2 ekor kambing. untungnya Odung punya langganan penjual kambing akikah, namanya H. Ridwan. jadi ayah nitip sama Odung untuk pesan kambing disana, langsung disembelih, dan dimasak menjadi masakan kari dan sate.
Berhubung Ayah pernah berhutang nazar waktu kelahiran kamu, sekalian saja Ayah minta tolong sama Ati untuk membuat 100 box makanan yang akan diberikan ke yayasan yatim-piatu terdekat. hari itu pagi-pagi banget, Ati dibantu sama Tante Pundy dan Mamamnya, dan keluarganya Mama rena pada sibuk ngebungkusin nasi beserta lauk-pauknya. setelah lengkap berjumlah 100, lalu Ayah antarkan makanan tersebut ke 2 tempat. yang pertama yayasan yatim piatu Maulida Fitria, yang kedua yayasan ratna jaya. lega banget rasanya setelah menunaikan nazar ini.
Menjelang siang, satu persatu tamu-tamu datang mengucapkan selamat dan doa atas kelahiran kamu. sebagian juga memberikan hadiah / kado. bicara soal kado, seolah-olah mengingatkan kita semua untuk perlu banyak-banyak bersyukur kepada Allah swt. pasalnya hadiah / kado yang diberikan oleh keluarga, teman-teman, tetangga dan orang yang ikut berbahagia atas kelahiran kamu itu sudah menumpuk di lemari. banyak sekali. hampir-hampir saja lemari itu tidak punya ruang lagi. subhanallah.... selalu Ayah ingatkan Bunda untuk bersyukur karena berlimpahnya rezeki ini. semoga nanti ketika kamu sudah bisa membaca, tulisan ini dapat mengingatkanmmu betapa Maha Pemurahnya Dia kepadamu. berusahalah untuk selalu bersyukur dengan terus meningkatkan kualitas penghambaan dirimu kepadaNya.
Kembali ke cerita tentang akikah. siang menjelang sore, mendadak turun hujan cukup lebat. untung saja hujannya turun ketika tamu-tamu sudah pada makan siang. setelah seluruh seremonial akikah selesai, dilanjutkan dengan acara arisan keluarga Rikin. eh ternyata yang dapat arisan adalah Bunda. hip hip horee...!! setelah arisan keluarga Rikin selesai, dilanjutkan dengan arisan keluarga Darmasuita. sayangnya kali ini kita ngga' dapet. coba dapet, kan lumayan tajir.. hehe... tamu terakhir yang datang hari itu tidak disangka-sangka. keluarga Nyai At dari jambi, datang berkunjung untuk menjenguk kamu. senangnya punya banyak keluarga...
Senin pagi tanggal 03 Mei 2010 pukul 08.21. ketika mentari baru saja meninggi dan rutinitas manusia baru saja dimulai, di sudut kamar observasi Rumah Sakit Anna telah lahir sosok mungil bayi laki-laki dengan berat 3kg dan panjang 50cm. tangisnya yang nyaring langsung memecah suasana tegang pada saat proses persalinannya. tangis itu pula yang langsung memancarkan kebahagiaan tak terkira bagi Bunda yang telah melahirkannya, Ayah yang menantikannya dan keluarga besar kedua orang tuanya.
أت الله ضياء الفجر (Atilla Dhiyael Fajri). inilah nama yang kami berikan kepadamu. sebagai sebuah doa yang indah serta harapan yang luhur. semoga kelak engkau menjadi anak yang sholeh, patuh pada ajaran agama, berbakti kepada orang tua dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.
Entah apak kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan kami atas kehadiranmu nak. sungguh, kehadiranmu membawa berjuta suka cita dan kegembiraan yang luar biasa. Bunda yang sudah dua malam tidak tidur menahan kontraksi seketika mendadak fresh setelah mendengar tangisan pertamamu. seolah hilang semua rasa sakit yang ia rasakan sewaktu persalinan. ada kekuatan yang sanggup menggantikan penat, lelah dan sakitnya menjadi senyuman dan tawa. kamu lah kekuatan itu. kehadiranmu telah melengkapi keluarga ini. membawa keriangan serta harapan akan indahnya rumah tangga yang penuh berkah, saling menyayangi, mengasihi, dan bersama-sama menggapai cinta dan keridhaan-Nya.
Kamu pasti penasaran bagaimana cerita tentang kelahiranmu kan? Inilah kilas balik detik-detik menjelang kelahiranmu.
Kamis malam, 29 April 2010 Bunda sudah mulai mules dan ada sedikit flek darah, walaupun intensitasnya belum terlalu sering. tapi karena menurut prediksi dokter hari kelahiran kamu diperkirakan tanggal 30 April 2010, Ayah lalu membawa bunda ke rumah sakit pada hari tersebut ditemani oleh Ati (Nenek -Mamanya Bunda-), Mba Fal dan Mba Kal. pukul 10 pagi bunda diperiksa oleh Dr. Murni dan beberapa suster RS tersebut. sekitar 30-40 menit diperiksa di ruangan tertutup, Dr Murni lalu keluar dan mengabarkan kalo Bunda belum ada pembukaan. Dokter menyarankan supaya Bunda dalam beberapa hari kedepan untuk memperbanyak jalan kaki. Pulang dari RS sekitar jam 11, Bunda langsung Ayah drop ke Mall Metropolitan Bekasi untuk jalan keliling-keliling sementara Ayah sholat jum'at di Masjid Al-Azhar Jaka Permai. setelah sholat jum'at ayah kembali ke Mall. kita sempat makan siang dulu, dan baru pulang sekitar jam setengah tiga. lumayan, berarti tadi Bunda sudah jalan kaki sekitar 3 jam lebih.
Esoknya, Sabtu 01 Mei 2010 Bunda kamu bener-bener "ngamuk" buat jalan. saat matahari belum terbit, setelah sholat subuh Bunda langsung jalan pagi ditemani sama Ati, karena Ayah masih di Masjid. Bunda keliling komplek galaksi trus belanja di pasar galaxi. ada cerita lucu sekaligus menegangkan. waktu jalan pagi itu, ternyata Bunda berpapasan dengan orang kurang waras (gila). entah kenapa tiba-tiba orang itu mengikuti Bunda dan Ati yang lagi jalan. Bunda sampai ketakutan banget karena diikuti orang itu, ditambah suasana pagi itu masih sepi. Bunda jalannya jadi cepat-cepat, sampai lupa kalau perutnya sedang ndut karena saking takutnya. untunglan di salah satu belokan / pertigaan jalan, Bunda ketemu beberapa tukang ojek. dan akhirnya orang itu tidak mengikuti Bunda lagi. ahh.. lega rasanya :)
Sore harinya sekitar jam 15.30 kita janji ketemuan dengan Mama Rena dan Keluarganya di Senayan City. ternyata Mama rena punya voucher Chiwey Junior (semacam donut gitu). jadi kita nongkrong dulu di food court buat makan baru deh jalan-jalan setelah itu. lumayan lama buanget kita berada di senayan city. kira-kira jam 8 malam baru kita pulang. huff.. rasa-rasanya Bunda sangat puas jalan kaki hari ini. bener aja, pas tengah malam, cerita detik-detik menegangkan dimulai!
Malam itu bunda tidak bisa tidur. perutnya sudah sering mules-mules banget. sekitar jam 1 malem (sudah masuk hari Minggu, tgl 2 Mei 2010) bunda turun ke kamar ati buat tanya dan meminta pendapat Ati sebaiknya bagaimana. apakah ke rumah sakit atau nanti dulu. ternyata Ati menyarankan dibawa saja ke Rumah Sakit saja. Ayah yang waktu itu sudah di alam mimpi tiba-tiba dibangunkan oleh Odung (kakek -Papanya Bunda) untuk ke rumah sakit. mungkin karena bangun tidur mendadak, terus terang Ayah panik banget jadinya, Ayah pikir Bunda sudah akan lahiran saat itu juga. tapi ditengah kepanikan Ayah itu, terselip cerita lucu juga. jadi waktu kita keluar dari pintu rumah -masih di teras depan-, suasana di depan rumah itu agak remang-remang. tiba-tiba Odung menangkap sesuatu yang berwarna hitam, bergerak-gerak, dan lincah di lantai teras depan rumah. Ayah pikir itu adalah tikus, jadi secara spontan Ayah teriak dan meloncat ketakutan, lupa bahwa dibelakang Ayah ada Bunda yang sedang menahan sakit perutnya. ternyata eh ternyata,
mahluk berwarna hitam, bergerak-gerak, dan lincah di lantai teras depan rumah itu hanya seekor ikan sapu-sapu yang meloncat keluar dari kolam. huh nyebelin!!
Sampai di rumah sakit sekitar jam 2 pagi, Bunda ternyata sudah pembukaan 1. karena Bunda sudah sering banget mulesnya, Suster di RS itu menyarankan Bunda untuk langsung dirawat saja di ruang observasi pra persalinan. jadilah malam itu malam pertama Bunda menginap di rumah sakit ditemani sama Ayah dan Ati. malam pertama ini, menjelang pembukaan 2, walaupun mules Bunda masih ada jeda waktu makan-minum, ngobrol dan telpon-telponan. ternyata proses pembukaan 1 ke 2 ini memakan waktu yang cukup lama. sampai kira-kira jam 10 pagi bunda baru pembukaan 2.
Sampai sore hari itu, bunda baru pembukaan 3. menurut Dokter, katanya dinding rahim Bunda agak tebal jadi Dokter memberi obat yang disuntikkan lewat infus untuk melunakkan dinding rahim tersebut. malam harinya sekitar jam 10an Bunda sudah pembukaan 6. pada tahap ini bunda sudah tidak bisa diajak ngobrol lagi. mulesnya menurut Bunda sudah sangat luar biasa. jangankan untuk ngobrol, untuk senyum pun Bunda sudah tidak bisa. ternyata poses di pembukaan 6 ini berlangsung cukup lama. semalaman bunda mengerang kesakitan, menahan mules yang dirasakannya. bolak-balik malam itu suster memeriksa pembukaan yang ternyata belum meningkat.
Ayah baru kali ini melihat rasa sakit yang teramat sangat dirasakan seseorang. Bunda benar-benar tidak bisa lagi tersenyum. keringat dingin bercucuran. matanya sayu merintih, badannya bergetar oleh mules yang dirasakannya. bagaimana tidak, disaat rasa mules itu datang begitu kuat, dia juga dipaksa agar bisa menahan untuk tidak ngeden. tangannya menggenggam kencang pada tangan Ayah, sesekali terlihat air mata menetes dari pelupuk matanya; menandakan betapa berat sakit yang dirasakannya. tidak ada yang bisa Ayah lakukan untuk meringankan rasa sakitnya selain berdoa dan selalu mengingatkan Bunda untuk memohon dan berpasrah diri kepada Allah swt. cuma itu yang bisa dilakukan.
Sekitar jam 3 pagi (Senin 03 Mei 2010), Bunda kira ia ngompol, ternyata air ketubannya sudah rembes. bunda sempat panik, apalagi saat itu pembukaannya masih berhenti di 6. Ayah juga sangat khawatir, tapi Ayah mengerti dalam kondisi seperti ini harus ada yang bersikap tenang. untunglah ada Ati yang sangat tabah menyemangati anaknya untuk bersabar dan bertawakkal. entah seperti apa sakitnya bunda waktu itu. sampai berkali-kali dia bilang sama Ayah dan Ati kalo dia sudah tidak sanggup, tidak kuat menahan rasa sakitnya. walau tidak sempat terucap, Ayah yakin Bunda pasti terfikir untuk melakukan operasi cesar saja agar sakit yang dia rasakan segera berakhir.
Ketika pagi mulai menjelang. cuma satu pertanyaan yang berkali-kali bunda ulangi. "dokter Murni sadah datang belum?". entah berapa kali pertanyaan itu ia lontarkan di sela-sela rintihan dan erangan kesakitannya, dan ayah cuma bisa menjawab "sebentar lagi, sabar ya..". Ayah kemudian bernazar, jika bunda disegerakan dan dimudahkan persalinannya, Ayah akan memberi makan 100 orang fakir miskin / yatim piatu. alhamdulillah tidak berselang beberapa lama dari nazar itu, suster mengatakan bahwa bunda sudah pembukaan 8 menjelang 9. wah senangnya, berita ini seperti memberi harapan baru bagi Bunda untuk tetap bertahan dalam kesakitannya. menjelang jam 8 dokter Murni datang dan mengatakan bahwa pembukaannya sudah lengkap, dan siap untuk melahirkan. lalu ayah dipanggil untuk menemani bunda melewati tahap akhir persalinannya.
Tibalah saatnya. dengan instruksi singkat dari dokter agar bunda menarik nafas panjang dan ngeden semampunya akhirnya detik-detik kelahiranmu pun tiba. pada ngeden pertama, sudah terlihat kepala kamu. tapi dokter bilang jika ngedennya Bunda kudang kencang. akhirnya Dokter meminta suster untuk bantu mendorong kamu dari atas perut bunda. ngeden kedua, kepala kamu sudah mulai sedikit terlihat. tapi nafas bunda
sudah keburu habis. lalu dokter menyarankan Bunda segera menarik nafas kembali dan segera ngeden sambil dibantu oleh suster yang mendorong dari atas. ngeden ketiga, kepala kamu akhirnya keluar. dengan sigap Dokter langsung menarik kepala kamu keluar. dan.... Allahu Akbar! sosok mungil yang selama ini hanya bisa Ayah lihat dan rasakan dari luar perut bunda sekarang telah terlihat wujudnya. lega rasanya melihat kamu sudah lahir normal, sehat dan tidak kekurangan sesuatu apapun. puji dan syukur hanya padaMu ya Allah.
Setelah dibersihkan oleh suster, Ayah segera mengumandangkan adzan di telinga kamu. Ayah ingat persis kamu terdiam ketika ayah mengumandangkan adzan. seolah kamu mendengar seruan suci yang terdapat dalam kalimat adzan tersebut. itulah pesan pertama Ayah padamu. pesan untuk berpegang pada persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah, dengan mengikuti segala konsekuensinya. setelah diadzankan, kamu lalu di tahniq; yaitu memasukkan kurma yang lembut (sari kurma) kedalam mulut kamu. subhanallah lucu sekali melihat bibir mungil itu mengecap-ngecap rasa manis di mulutnya. tidak bosan-bosan rasanya memandangi wajahmu yang bersih itu.


رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Waktu kelahiran kamu sekarang tinggal dalam hitungan hari saja. kata Dokter, sebenarnya memasuki usia kandungan 37 minggu kamu sudah siap kapan saja untuk dilahirkan. hanya saja, waktu check-up terakhir posisi kamu belum masuk kedalam pinggul. itu artinya Bunda kamu harus sering jalan kaki untuk membantu membetulkan posisi kamu. waktu Dokter bilang Bunda kamu harus sering jalan kaki, eh Susternya nyeletuk "sering aja jalan ke mall". jiahhh... itu sarannya suster sama aja seperti membangunkan macan yang sedang tidur. padahal selama ini Ayah udah berusaha "nge-rem" hobby Bunda hang out ke mall, eh malah disaranin jalan-jalan ke mall. jadi kegirangan deh tu Bunda. hobby nya akan tersalurkan, dan Ayah tak kuasa mencegahnya.. huhu...
Entah karena "celetukan suster" itu, atau karena kebetulan saja. tiba-tiba ngidam Bunda -yang sempat reda beberapa waktu terakhir ini- kambuh lagi. pengen makan mie ayam di restoran croissant, pengen ke bekasi squere, pokoknya kalo ada waktu luang (libur) bawaannya pasti pengen jalan-jalan aja. tapi ya secara dokter memang menyarankan Bunda untuk sering jalan-jalan, jadinya ya Ayah turutin aja. walaupun Ayah yakin "jalan-jalan" yang sebenarnya dimaksud oleh dokter itu bukan ke mall. tapi olah raga. jalan pagi alias jogging. tapi bunda emang pinter banget. kalo pagi sabtu/minggu dia sengaja tidur lagi habis sholat subuh, biar jalan paginya kelewatan dan digantikan dengan jalan-jalan ke mall sore harinya. huhu... (lagi).
Kemaren Bunda sempat komplain ke Ayah. kata bunda, sekarang ayah jadi pemarah, suka emosi dll. ayah sih sebenernya ngga' ngerasa begitu. malah ayah blm pernah merasa marah yang bener-bener marah ke bunda. paling-paling kesel dikit aja, itu sih sering. tapi karena komplain bunda itu ayah jadi kepikiran juga. mungkin ada benarnya. kesel dikitnya Ayah itu mungkin udah dirasa seperti marahnya Ayah ke Bunda. maafin Ayah ya Bunda. sejujurnya kadang-karang Ayah memang susah untuk berterus terang kalau Ayah sedang marah. tapi percaya deh, marah-nya Ayah itu bukan emosi semata, tapi juga kasih sayang. inilah seninya berumah tangga. saling mengingatkan, mengkritisi dan mengisi apa saja yang kurang dari pasangan kita.
Suatu hari nanti, ketika kamu sudah cukup usia untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Ayah bertekad untuk jadi orang tua yang tidak anti kritik. Ayah malah akan berterima kasih, jika suatu saat kamu dapat membetulkan apa-apa yang salah dari diri ayah. Ayah tentu saja akan tegas dalam beberapa hal, terutama dalam urusan keyakinan (agama). tapi dalam masalah lain, Insya Allah ayah akan fleksibel dan bersedia menerima masukan dari siapa saja termasuk dari kamu dan Bunda, selama masukan / kritik tersebut menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. kebenaran adalah cahaya bagi jiwa kita, dan kejujuran akan senantiasa membimbing kita agar tetap ternaungi oleh cahaya tersebut.
Kembali tentang detik-detik menjelang kelahiran kamu. pokoknya sekarang tinggal menghitung hari. walaupun sudah hapal hari-harinya, senin, selasa, rabu.. bla..bla... tp tetap saja dihitung. excited, antusias atau apa lah namanya. persis lagunya KD:
"Menghitung hari
Detik demi detik
Masa ku nanti apa kan ada
jalan cerita kisah yang panjang
Menghitung hari..."
Walaupun sudah berkali-kali senandung Bobby McFerrin "don't worry be happy" mengiang di telinga ini, tetap saja ada suatu kekhawatiran yang muncul menjelang kelahiranmu nanti. mungkin ini hanya semacam deg-degan atau nervous saja menjelang kelahiran anak pertama. entahlah. yang pasti rasanya jantung ayah berdetak lebih cepat beberapa hari terakhir ini, ada perasaan seperti resah dan gelisah.
Entah apa penyebab keresahan ini. mungkin seputar persiapan menjelang kelahiranmu nanti. tapi kalau soal persiapan perlengkapan, rasanya sudah 90% sudah disiapkan. mulai dari pakaian, botol susu, popok dan perlengkapan mandi sampai penghangat asi, bantal-guling, perlak dan lain sebagainya. begitu juga soal biaya, insya Allah sudah ada tabungan juga -walau tak banyak- yang Ayah dan Bunda persiapkan untuk persalinan nanti. ya.. walaupun belum sanggup untuk kelas VIP, insya Allah masih bisa untuk booking kelas yang layak di rumah sakit nanti.
Apa lagi ya yang blm dipersiapkan? oh ya, nama! ah tenang aja.. sudah ada beberapa nama yg diinventarisir, tinggal istikhoroh aja untuk memilih nama yang terbaik buat kamu. persiapan mental ayah dan bunda? insya Allah juga sudah siap. sejak pertama kali berkomitmen untuk menikah, Ayah dan Bunda sudah berkomitmen juga untuk segera memiliki anak. itu artinya secara mental, sudah jauh-jauh hari dipersiapkan. mungkin secara fisik aja yang belum teruji. katanya kalo punya anak masih bayi, ya siap-siap untuk rajin begadang atau tidur kurang nyenyak. ah, itu sih ngga' masalah. secara sebelum kamu lahir, ayah dan bunda sekarang sudah training tidur dengan mba' fal dan de' kal. jadi sudah mulai terbiasa, tiba-tiba kebangun tengah malam bikin susu.
Ah sudahlah! makin dipikirin, jadinya makin deg-degan dan makin gelisah.
Ayah mau cerita saja kondisi kehamilan Bunda ketika check-up terakhir ke dokter. oh ya, dokter tenpat bunda check-up kehamilannya namanya Dr. Murniati. prakteknya di Rumah Sakit ANA di daerah Pekayon. orangnya baik, kalo ngasih penjelasan itu detail dan memuaskan. Bunda waktu itu sempat panik ketika posisi kamu sungsang, tapi sama dokter murni dikasih masukan yang membuat bunda tenang lagi. sampai-sampai dikasih nomer HPnya jika sewaktu-waktu bunda mau konsultasi.
Alhamdulillah setelah di scan USG, posisi kamu sekarang sudah baik, normal untuk lahiran. kepala sudah ada dibawah dan berat tubuh normal. Bunda excited banget denger hasil scan USG ini. seneng banget karena punya harapan untuk bisa melahirkan normal seperti yang di idam-idamkan. tapi keliatannya gara-gara ini Bunda kamu malah jadi lalai dan males-malesan buat senam lagi. padahal Ayah sudah berkali-kali mengingatkan bunda supaya terus senam menjelang persalinan nanti. pernah, early morning -pagi-pagi buta- ayah sudah ceramahi bunda soal arti kata "ANTI". ayah bilang sama bunda "ANTI itu asal katanya ANTISIPASI. artinya mencegah. jadi kalo ada istilah senam ANTI SUNGSANG, itu berarti senam untuk MENCEGAH agar posisi bayinya tidak sungsang. ingat, MENCEGAH. jadi kalo posisinya sudah etrlanjur sungsang, senam ANTI SUNGSANGnya jadi tidak banyak membantu". gitu kira-kira Ayah memberi pengertian sama bunda kamu. ayah sih sejujurnya ngga' tau, yag ayah ucapkan itu bener-apa ngga'. Ayah sok tau aja, siapa tau bunda kamu percaya dan jadi rjin lagi senamnya.
Kalau kamu lagi heboh di dalam perut bunda, sekarang gerakan kamu udah bisa dilihat jelas dari luar. kelihatan, kalau kulit bunda bergerak-gerak kesana-kemari. lucu deh, kita sering tebak-tebak tak beradasar gitu. Bunda kamu bilang itu kaki, Ayah bilang tangan. Bunda bilang siku Ayah bilang kepala. pokoknya gitu deh, asal tebak aja.
mudah-mudahan nanti persalinan kamu berjalan lancar ya nak. kamu dan Bunda selamat, sehat walafiat serta keluarga kita menjadi keluarga yang behagia dunia dan akhirat.
Amien
Akhirnya ngidam bunda kamu kesampean untuk beli baju kamu di Mothercare. inilah baju pertama kamu, bentuknya kaya' sweater gitu warna biru pake capuchon. terus dalemannya ada bodysuits putih. kebtulan banget tuh di dada kirinya ada kode 01. gimana? bagus kan? bagus dong ya... biar bunda kamu juga puas hatinya :)
Baju ini bunda beli seharga Rp.359.000,-. koq mahal amat! ngga' koq. sebenernya ngga' semahal itu.. bunda bela-belain beli baju ini karena harganya sedang DISKON!. hehe... baju pertama-mu ini diskonan 40%. ngga' apa-apa ya nak, yang penting kan bagus kualitas dan tampilannya. jadi kalo diitung lagi, harganya sekitar Rp.143.600,-. sebenernya masih cukup mahal sih untuk ukuran harga baju bayi, tapi ya ambil sisi positifya aja. selain branded, baju ini emang
eye-caching banget. pokoknya sesuai lah dengan harganya. btw, sebenarnya apapun bajunya, yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mensyukurinya. betapa beruntungnya kita. mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang pandai bersyukur atas segala anugerah, rizki dan kenikmatan yang Allah swt limpahkan kepada kita. amien
Beneran deh, kalo kita ngga' bersyukur, kita pasti tergolong orang yang kufur. ayah merasa banyak banget limpahan rizki yang ayah dan bunda terima menjelang kelahiran kamu ini. beli baju di mothercare itu ternyata cuma sekali itu saja. setelah itu tante-tante kamu juga pada menyumbangkan perlengkapan buat kamu. Bunda Nina, Mama Rena, Mama Deke pada ngasih dan membelikan keperluan-keperluan buat kamu nanti. mulai dari popok, sarung tangan, singlet, perlak, selimut, dan lain-lain. bahkan ngga pernah nyangka kalo sampe tante nita juga ngasih beberapa peralatan buat bunda dan baju buat kamu. kata orang-orang sih, itu namanya "rezeki bayi".
Alhamudlillah...
Oh ya, terakhir bunda check kandungannya, posisi kamu katanya sungsang (kepalanya diatas). sekarang bunda disuruh giat latihan senam untuk membalikkan posisi itu. kata dokter, masih ada kemungkinan balik ke posisi normal lagi. yang penting tetap berusaha, walaupun hasil akhirnya nanti terserah Allah
Ta'ala. bunda kamu kepengen banget kamu nanti lahir dengan normal. tapi kalo posisi kamu sungsang, besar kemungkinan kamu lahir dengan operasi cesar. masih ada beberapa minggu lagi, mudah-mudahan keinginan bunda kamu buat normal bisa terwujud. tapi ayah percaya, apa pun jalannya, normal atau cesar, itu pasti lah jalan terbaik yang sudah Allah tentukan buat kamu dan bunda. bener banget ayat Al-Quran yang mengatakan "beritakanlah kabar gembira bagi orang-orang yang beriman (percaya kpd ketetapan Allah) QS 2:25." .

Bulan ini usia kamu sudah memasuki 7 bulan didalam perut bunda. lewat USG, kata dokter Murni insya Alah jenis kelamin kamu laki-laki, karena sudah terlihat "monas" dan "kelereng"nya. sejujurnya dari awal kehamilah ayah memang berharap nanti memiliki anak pertama laki-laki, walaupun pasrah pada keputusan Tuhan apakah mau dikasih laki-laki atau perempuan. Alhamdulillah.. ternyata harapan ayah dikabulkan. ayah bener-bener seneng banget.. mudah-mudahan nanti kamu bisa lahir dengan mudah, lancar dan sehat wal'afiat.
Tadinya ayah pikir masa-masa sulit kehamilan bunda kamu sudah berlalu ketika bunda kamu sudah ngga' mual dan muntah-muntah lagi. ternyata itu salah. masuk usia 7 bulan ini, bunda kamu sering ngerasa sakit perut, katanya kaya' ketarik gitu. trus ngilu dan keram. kalo ayah pikir sih, itu mungkin karena kamu juga tumbuh berkembang didalam perut bunda, dan kamu mulai banyak bergerak. jadi wajar saja. untungnya bunda kamu juga ngga' banyak mengeluh. cuma gerakannya aja sekarang ngga' bisa cepat dan buru-buru. lambaatttt.. banget. kalo bangun dari tidur aja tuh butuh 5 menit dulu untuk loading, ngumpulin tenaga buat bangun. blm lagi jalannya harus pelan-pelan, mo ngapain aja harus pelan-pelan. pokoknya bunda kamu sekarang ada di dunia slow motion deh.. hehe..
ayah sering pegangin perut bunda, ngerasain kalo kamu suka bergerak. ditambah perut bunda sekarang kenceng banget, bener-bener kenceng kaya' perut orang kekenyangan gitu. jadi kalo kamu bergerak, kerasa banget. malah sekarang ngga' cuma bisa dirasain tp juga bisa diliat gerakan-gerakan kamu di perut bunda. oh ya, sesoal keram, ayah sudah ngga' terlalu khawatir lagi. bunda sekarang sudah mulai melakukan senam hamil. kata bunda setelah senam rasanya lumayan seger. bunda sudah diajarkan gerakan yang bisa mengurangi rasa keram di seputar kaki, pegel-pegel dan sakit pinggang.
ada satu hal yang ayah khawatirkan. bunda kamu mulai terserang sindrom belanja perlengkapan bayi. sebenernya sih normal dan wajar-wajar saja. namanya aja menyambut kelahiran kamu, ya pastinya harus dipersiapkan dong. tp yang bikin ayah pusing delapan keliling itu bunda kamu pengen belanja perlengkapan bayi di mothercare. what??? iya mothercare. kamu ngga' salah baca, mothercare. moteher = bunda, care = peduli.
ayah ngga' berlebihan, ngga' bohong juga. bunda kamu bener-bener sangat teramat peduli sama kamu. buktinya bunda pengen segala yang terbaik buat kamu. bukan bermaksud gaya-gaya'an atau prestise saja bunda pengen belanja di mothercare. tp semata-mata ingin berikan yang terbaik buat kamu. mungkin saat ini, yang terbaik dalam perspektif bunda adalah menyiapkan segala kebutuhan kamu dengan hal-hal terbaik. termasuk membeli kebutuhan kamu di toko perlengkapan "terbaik". tidak salah sama sekali. walaupun tidak betul sepenuhnya juga. sebagai suami dan calon ayah, ayah tentu juga ingin yang terbaik buat keluarga kita. percayalah.. selama ayah masih mampu, pasti ayah akan berikan yang terbaik buat kalian. yang penting kita terus berusaha dengan hal-hal yang baik, dan berdo'a agar mendapatkan yang terbaik.
oh ya, ayah juga sudah mulai mencari-cari nama yang terbaik buat kamu. secara dokter sudah menunjukkan bukti USG jenis kelamin kamu, sekarang ayah sudah bisa fokus untk mencari nama laki-laki. tp setelah baca sana-sini, tanya sana-sini, minta masukan sana-sini, ayah malah bingung! kebanyakan pilihan. tp tenang aja, beberapa nama sudah ayah list, tinggal nanti terus ikhtiar mencari nama yg baik dan istikharah untuk menentukan pilihannya.